Kualitas Udara DKI Jelek, Dokter Erlina Burhan: Pakai Masker untuk Lindungi Saluran Napas
Cemaran udara bisa memicu sejumlah penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Erlina Burhan mengemukakan penggunaan masker dapat memproteksi saluran napas dari udara kotor akibat cemaran polusi udara, khususnya di kawasan perkotaan. Belakangan, kualitas udara DKI Jakarta terpantau menurun.
"Udara yang buruk sekali kalau terpaksa keluar rumah maka harus pakai masker, kalau tidak terpaksa maka tetap di rumah saja. Saat ini saran utamanya pakai masker," kata dr Erlina dalam acara Apresiasi Studi Uji Klinis UI dan Tim Truncate di Aula FK-UI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan 80 persen polusi udara disebabkan karena gas buang kendaraan bermotor.
Sistem pernapasan yang tidak terproteksi dari cemaran udara, menurut dr Erlina, dapat memicu sejumlah penyakit seperti iritasi, saluran pernapasan yang mudah terinfeksi, dan infeksi saluran pernapasan yang bertambah. Orang dengan asma juga jadi lebih mudah terpacu kena serangan asma.
"Jika sudah terserang asma, maka akan mudah kasusnya kambuh, maka jika kambuhan disarankan agar segera ke rumah sakit untuk mencegah kasusnya berat," katanya.
Dokter Erlina mengatakan, Jakarta menjadi salah satu kawasan perkotaan yang kini sedang disorot publik karena pengaruh polusi udara. Ia menjelaskan salah satu faktor buruknya kualitas udara di Jakarta disebabkan oleh transportasi, industri, dan sebagainya.
"Sekarang harus rajin-rajin memperbarui angka kasus cemaran di Jakarta, apakah levelnya sedang, sekarang apakah kuning, hijau, atau merah," katanya.
Menurut dr Erlina, dengan adanya transportasi publik yang lebih baik maka masyarakat bisa beralih dan transportasi pribadi bisa berkurang. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya uji emisi kendaraan bermotor yang lebih rutin.