Jawaban Sains Mengapa Nabi Adam Lebih Unggul dari Malaikat

Nabi Adam merupakan hamba yang taat kepada Allah.

Edi Yusuf/Republika
Ilustrasi membaca ayat Alquran tentang penciptaan.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam tentu sudah tahu kisah penciptaan Nabi Adam Alaihissalam. Dalam kisahnya, para malaikat mempertanyakan rencana Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.

Baca Juga


Suatu ketika, para malaikat tidak sanggup menjawab perintah Allah untuk menyebut nama-nama benda yang ada di alam semesta. Sementara, Nabi Adam mengetahui nama-nama benda itu karena Allah SWT telah mengajarinya.

Para malaikat akhirnya mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apapun selain apa yang telah diajarkan Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ

Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!”

Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?” (QS Al-Baqarah Ayat 31-33).

Dalam pandangan sains modern, manusia yang berasal dari tanah itu memiliki keutamaan melebihi makhluk bumi lainnya. Manusia mampu menyimpan memori yang telah diajarkan oleh Allah.

Pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah mengapa Nabi Adam mampu menyebutkan nama benda-benda itu, sedangkan malaikat tidak?

Dalam beberapa surah dalam Alquran, Allah menjelaskan bahwa manusia dibuat dari tanah. Sebagaimana diketahui dunia sains modern, tanah mengandung banyak atom atau unsur metal (logam) maupun metalloid (seperti-logam) yang sangat diperlukan sebagai katalis dalam proses reaksi kimia maupun biokimiawi untuk membentuk molekul-molekul organik yang lebih kompleks.

Unsur-unsur yang ada dalam tanah antara lain besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn), di samping unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), fosfor (P), dan oksigen (O). Semua unsur metal dan metaloid ini berperan sebagai katalis dalam proses reaksi biokimiawi untuk membentuk molekul yang lebih kompleks, seperti ureum, asam amino, atau bahkan nukleotida. Molekul-molekul tersebut dikenal sebagai molekul organik, pendukung suatu proses kehidupan.

Otak dan DNA-kromosomal

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Otak manusia yang merupakan organ vital untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi, terbuat dari unsur-unsur kimiawi yang dijelaskan di atas. Semuanya tersusun menjadi makromolekul dan dalam bentuk jaringan otak. Instrumen penyimpan informasi lainnya yang dimiliki manusia adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai DNA atau desoxyribonucleic acid. Baik jaringan otak manusia maupun molekul-molekul DNA terdiri atas unsur-unsur utama C, H, O, N, dan P.

Profesor Carl Sagan dari Princeton University dalam bukunya The Dragon of Eden, memberikan gambaran bahwa manusia memang lebih unggul dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Salah satu bentuk keunggulannya adalah dalam hal kepemilikan sistem penyimpan informasi atau memori.

Sistem penyimpan informasi pada manusia ada dua macam. Pertama, jaringan otak yang menyimpan informasi apapun yang terekam olehnya. Otak manusia mempunyai kemampuan untuk menyimpan informasi sebanyak jutaan gigabyte.

Kedua, DNA-kromosomal, yaitu molekul DNA yang ada di kromosom, yang menyimpan informasi genetik manusia. Informasi bentuk kedua ini akan diturunkan kepada keturunannya. DNA-kromosomal manusia mampu menyimpan memori sangat banyak yang sebanding dengan buku setebal 2.000.000 halaman, atau sebanding dengan 4.000 jilid buku yang masing-masing setebal 500 halaman.

Kedua penyimpan memori canggih ini, yakni otak dan DNA-kromosomal terbuat dari unsur-unsur yang terkandung dalam tanah.

Inilah jawaban mengapa Nabi Adam Alahissalam mampu menangkap dan mengerti semua nama benda yang diajarkan Allah, serta mampu menerangkannya kembali dengan benar. Hal ini disebabkan Nabi Adam sebagai manusia dilengkapi dengan instrumen penyimpan dan pengekspresi kembali memori, yaitu jaringan otak dan DNA yang terdiri dari unsur-unsur tanah itu, tidak demikian halnya dengan malaikat.

Sementara, Iblis menyombongkan diri, mungkin karena kebodohannya dalam memahami ciptaan Allah dengan melecehkan unsur tanah. Pada akhirnya, kekaguman para malaikat tersebut memunculkan pujian dan tasbih mereka kepada Allah SWT.

 

Dilansir dari buku Penciptaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun atas kerja sama Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2010.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler