Pedagang Demonstrasi Tuntut Pemprov Revitalisasi Pasar Senen Blok VI
Para pedagang unjuk rasa menuntut Pemprov DKI revitalisasi Pasar Senen Blok VI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedagang Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). Mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera merealisasi revitalisasi Pasar Senen Blok VI.
"Kita mau minta kepada Pj (Penjabat) Gubernur DKI Jakarta agar pasar kita dibangun (direvitalisasi), soalnya kita sudah 5 tahun di penampungan," kata Koordinator Pendemo Reinhard Panjaitan kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Para pedagang di Pasar Senen Blok VI menahan diri di tempat penampungan sementara selama bertahun-tahun. Awal mulanya, para pedagang dipindahkan ke penampungan oleh PD Pasar Jaya sebagai bagian dari rencana untuk segera membangun revitalisasi pasar.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking Pasar Senen Blok VI itu pada Maret 2021 yang silam, dan dijanjikan rampung pada Kuartal II 2022. Namun kenyataannya hingga sekarang masih mangkrak.
"Waktu itu dijanjikan oleh Gubernur Anies Baswedan bahwa di penampungan kami hanya 2 tahun, tahu-tahu sudah 5 tahun ini," tutur dia.
Selama di penampungan, Reinhard mengaku banyak dampak yang dialami oleh pedangang, terutama sepinya pengunjung. Pasalnya kurangnya fasilitas di tempat penampungan, seperti tidak adanya tempat parkir. Hal itu semakin membuat sulit para pedagang dalam menjajakan dagangannya.
Reinhard meminta Pemprov DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya untuk segera menindaklanjuti keluhan para warga dengan segera melakukan revitalisasi Pasar Senen Blok VI. Dia pun menekankan keluhan itu pada Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan pimpinan baru PD Pasar Jaya, yakni Agus Himawan selaku Direktur Utama.
"Kami minta segera dibangun karena bangunan tempat penampungan sementara yang kami tempati ada masa penggunanya, kita enggak tahu kalau bangunannya keropos gimana, jadi tolong agar kami bisa kembali berdagang dengan baik. Janganlah kami ini jadi korban dari setiap pergantian di Pasar Jaya. Setiap pergantian pimpinan selalu mulai dari nol kembali tidak ada kesinambungan dari perencanaan," jelas dia.