Tren Elektabilitas Prabowo Naik Jadi Daya Tarik Partai Pengusung Pilpres 2024

Sempat turun, elektabilitas Prabowo rebound mengungguli Ganjar di berbagai survei.

Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas kokoh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi daya tarik partai politik (parpol) pengusung menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Calon presiden (capres) Partai Gerindra itu saat ini, di beberapa hasil survei memang terbukti menempati peringkat pertama.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan menilai, fenomena menguatnya elektabilitas Prabowo hingga Juli 2023, memang menjadi daya tarik kuat bagi partai politik lain untuk mendukungnya. Elektabilitas Prabowo terbukti menunjukkan peningkatan yang signifikan, terhitung dari bulan Mei 2023 hingga Juli 2023.


Hal itu terekam dari hasil survei yang telah dikeluarkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Pada survei yang diadakan 3-15 Juli 2023 dan melibatkan 1200 responden itu, elektabilitas Prabowo terekam terus menunjukkan peningkatan yang impresif.

Semenjak Mei 2023, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan sebesar 44,5 persen, berbanding terbalik dengan capres PDIP, Ganjar Pranowo yang hanya meraup suara sebesar 38,1 persen.

"Beberapa partai sebelumnya enggan gabung ke Pak Prabowo, karena tren Pak Prabowo menurun, tahun lalu sampai awal bulan Maret 2023, sekitar awal April rebound, sekarang trennya naik," kata Prof Kacung ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Kemudian pada Juni 2023, Prabowo mengantongi dukungan sebesar 50,4 persen, sedangkan Ganjar 43,2 persen. Tak cukup sampai disitu, terhitung pada Juli 2023, Prabowo semakin kokoh dengan tingkat elektabilitas sebesar 52,0 persen dan Ganjar hanya mendapatkan dukungan sebesar 41,6 persen.

Melihat tren kenaikan elektabilitas menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu, Kacung menegaskan, faktor itulah yang menjadi daya tarik partai-partai lain untuk bergabung ke kubu Prabowo. "Sekarang trennya naik, jadi itu juga yang membuat daya tarik, bagi partai-partai yang lain untuk gabung ke Pak Prabowo," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler