Laporan Palsu Penembakan di Capitol AS Berkaitan dengan Sidang Trump?

Laporan palsu itu sehari sebelum Trump hadir di gedung pengadilan federal

EPA-EFE/WILL OLIVER
Polisi menerima laporan palsu soal adanya penembak di gedung Capitol AS
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kehebohan terjadi di Gedung Capitol pada Rabu (2/8/2023) setelah polisi menerima laporan ada seorang penembak di gedung tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan secara seksama, polisi mengatakan, laporan itu adalah palsu.

"Kami tidak menemukan pria bersenjata atau aktivitas mencurigakan setelah laporan tentang kemungkinan penembak aktif. Ini kemungkinan besar (laporan) palsu,” kata Kepala Polisi Capitol Amerika Serikat (AS), Thomas Manger kepada wartawan.

Polisi menerima panggilan itu sehari sebelum mantan presiden Donald Trump hadir di gedung pengadilan federal, yang terletak beberapa blok dari Capitol. Pada Selasa (1/8/2023) Trump didakwa atas upaya untuk membatalkan pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Presiden Joe Biden. Keamanan di sekitar gedung-gedung pemerintah, gedung pengadilan dan sekitarnya ditingkatkan untuk mengantisipasi kedatangan Trump.

“Kami siap untuk besok.  Kami telah bekerja dengan agen mitra kami dalam persiapan kapan pun dakwaan itu terjadi," kata Manger.

Polisi menghabiskan 90 menit untuk menyelidiki dugaan adanya penembak di gedung Capitol AS. Sekitar 200 petugas dikerahkan untuk menyisir tiga gedung kantor Senat di Constitution Avenue.  

Senat sedang reses musim panas, dan sebagian besar anggota parlemen tidak berada di Washington. Selain itu, sedang ada pengurangan staf di Capitol. Biasanya ada puluhan pekerja yang bertugas di kafetaria Senat, kedai kopi dan pos keamanan, dan melakukan pemeliharaan gedung, serta turis di Capitol.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler