Mahfud Pastikan tak Ada Gangguan KKB dalam Pengiriman Bantuan Korban Kelaparan di Papua

Sudah terjadi kesepakatan dengan berbagai stakeholder agar penyaluran berjalan lancar

Prayogi/Republika
Menko Polhukam Mahfud MD
Rep: Flori Sidebang Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memastikan pengiriman bantuan bagi korban kelaparan di dua distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah tidak terganggu ancaman keamanan. Dia menyebut, tak ada gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah itu.

Baca Juga


"(Gangguan) Keamanan dari Kelompok Kekerasan Bersenjata tidak ada," kata Mahfud dalam keterangan video kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).

Mahfud mengungkapkan, di dua distrik tersebut sudah terdapat pos TNI yang melakukan penjagaan. Selain itu, jelas dia, telah terjadi kesepakatan antara berbagai stakeholder agar penyaluran bantuan ini dapat berlangsung dengan lancar.

"Sudah terjadi kesepakatan antara penjabat (Pj) gubernur, bupati, TNI, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, sudah sepakat menjamin keamanan dan turut menjaga agar setiap bantuan yang mendarat ke distrik tersebut, itu bisa sampai dengan aman, bisa diantar ke masyarakat dengan aman. Jadi gangguan secara keamanan itu untuk ini (penyaluran bantuan), itu tidak ada," jelas Mahfud.

Meski demikian, Mahfud menyebut, pendistribusian ini agak terhambat karena masalah transportasi dan cuaca. Ia menjelaskan, kondisi geografis wilayah di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi cukup sulit dijangkau . "Nah, tinggal itu, soal infrastruktur tadi, penerbangan. Kemudian distribusi dari daerah ke daerah," ujar dia.

Mahfud menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk segera menangani permasalahan ini. Bahkan, kata dia, saat ini, Menko PMK Muhadjir turun langsung ke lapangan untuk meninjau dan memberi arahan.

"Pak Muhadjir hadir di sana sekarang menunjukkan bahwa negara bersungguh-sungguh. Kemarin saya juga sudah bicara di Kantor Wapres, dengan Panglima, dengan Polri, dengan BNPB juga, itu semuanya sudah kita ajak bicara agar semuanya memberikan bantuan maksimal ke sana," ungkap Mahfud.

Sebelumnya diberitakan, musim kemarau panjang disertai cuaca dingin ekstrem menyebabkan lima orang dewasa dan satu bayi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, meninggal dunia. Dikabarkan, warga sekitar mengalami gagal panen dan kesulitan air bersih sehingga menyebabkan diare serta dehidrasi.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Ahad (30/7), bencana kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa. 

“Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana,” ujar Kepala BNPB Suharyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/7).

Suharyanto menjelaskan, ia bersama Menko PMK Muhadjir Effendi akan bertolak ke Kabupaten Papua Tengah pada Rabu (2/8) dini hari. Suharyanto mengatakan, berencana membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan yang dibutuhkan kepada pemerintah daerah setempat.

 

 

 

Flori Sidebang 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler