Sri Mulyani: Dana LPDP Meningkat Sejak 11 Tahun Terakhir jadi Rp 139 Triliun
Alokasi anggaran 20 persen khusus pendidikan merupakan amanat UUD 1945
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengalami peningkatan sejak 11 terakhir. Pada 2015, dana beasiswa tersebut Rp 15 triliun dan saat ini angkanya sudah mencapai Rp 139 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan alokasi anggaran 20 persen khusus pendidikan merupakan amanat UUD 1945. “Bapak Presiden (Jokowi), 11 tahun lalu LPDP baru dimulai dengan dana Rp 1 triliun, sekarang sudah mencapai Rp 139,1 triliun. Terutama semenjak kita terus memupuk dana anggaran ini," ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
Menurutnya LPDP turut menyekolahkan putra-putri terbaik Indonesia ke China dan universitas lain di dunia untuk menopang program pengolahan serta pemurnian bahan mentah di tanah air. Sri Mulyani merinci setidaknya ada 40.174 putra-putri terbaik di Indonesia yang sudah disekolahkan perguruan tinggi favorit seluruh dunia dalam beasiswa murni LPDP.
Sedangkan kerja sama LPDP dengan Kemendikbud Ristek membiayai 159.752 penerima beasiswa dan Kementerian Agama sebanyak 20.089 orang. Selain pemberian beasiswa, Sri Mulyani menyebut, LPDP telah memberikan dana penelitian sebanyak 2.426 proyek riset.
“Bahkan dari sisi kesehatan, pak menteri kesehatan juga agresif minta (beasiswa) seribu dokter spesialis setiap tahunnya,” katanya.
Adapun simpanan dana abadi pendidikan di Indonesia sebesar 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 150 triliun (Kurs Rp 15.000). Sayangnya, dana yang besar tersebut dinilai belum maksimal pemanfaatannya.
Sri Mulyani mengungkapkan persentase penerima LPDP baru menyentuh 0,01 persen dari total penduduk Indonesia. Menurutnya jumlah mahasiswa yang baru 200 ribu itu belum cukup untuk syarat Indonesia sebagai negara maju.
"Mereka yang meneruskan cita-cita kita, membangun Indonesia, memperbaiki Indonesia, menjaga Indonesia menjadi lebih baik," ucapnya.