Peserta Jambore Dunia di Korsel Dievakuasi karena Topan Khanun
Acara jambore dunia ini diikuti oleh peserta dari 155 negara.
REPUBLIKA.CO.ID, Peserta Jambore Dunia di Korsel Dievakuasi karena Topan Khanun
SEOUL -- Penyelenggara Jambore Pramuka Dunia pada Senin (7/8/2023) mengevakuasi ribuan peserta dari perkemahan mereka di Korea Selatan. Evakuasi berlangsung sebelum topan diperkirakan melanda daerah itu.
Topan Khanun, yang mendatangkan malapetaka di Jepang selatan, diperkirakan akan mencapai Korea Selatan selatan pada Kamis (10/8/2023), dekat tempat perkemahan jambore di Provinsi Jeolla. Organisasi Gerakan Pramuka Dunia mengatakan, Pemerintah Korea Selatan telah memberikan pemberitahuan kepada kontingen jambore bahwa mereka akan dievakuasi lebih awal dari perkemahan karena topan.
Penyelenggara lokal mempertanyakan ketersediaan kamar di asrama universitas untuk menampung para peserta jambore. Lebih dari 40.000 orang, sebagian besar anggota pramuka berusia 14 tahun hingga 18 tahun, mengikuti jambore pramuka global pertama sejak pandemi Covid-19.
Korea Selatan telah berjanji untuk memastikan keamanan acara dan telah menyiapkan truk air, ruang ber-AC, dan petugas medis. Penyelenggara mendapat kritik dari orang tua dan masyarakat karena gagal mengantisipasi gelombang panas.
Gurbernur Provinsi Jeolla, Kim Kwan-young meminta maaf karena tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk acara jambore internasional. Acara jambore dunia ini diikuti oleh peserta dari 155 negara.
Kontingen Australia meninggalkan perkemahan dengan alasan risiko topan. Sementara kontingen AS dan Inggris telah meninggalkan perkemahan lebih awal karena gelombang panas. Kontingen Amerika akan tinggal di pangkalan militer AS. Sementara kontingen Inggris tinggal di hotel di Ibu Kota Seoul.
Kontingen Singapura juga telah pindah ke akomodasi di tempat lain tetapi mengambil bagian dalam kegiatan di tempat yang telah ditentukan. Konser K-pop yang akan diadakan di perkemahan pada Ahad (6/8/2023) ditunda hingga Jumat (11/8/2023). Rencananya konser ini akan digelat di stadion olahraga, yang terletak sekitar 53 kilometer dari lokasi perkemahan.
Berbagai otoritas dan bisnis turun tangan untuk membantu, dengan menyumbangkan air dan es krim. Sementara Ordo Jogye dari Buddhisme Korea telah membuka kuilnya untuk para anggota pramuka.