PTPN Group Ekspor Perdana Teh Oolong Indonesia ke Vietnam
Ekspor perdana PTPN ke Suntory Pepsico menandai awal kolaborasi perusahaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara Group bersama PT Suntory Garuda Beverage melakukan ekspor perdana teh Oolong ke Vietnam kepada Suntory Pepsico Vietnam Beverage. Adapun langkah ini menandai awal dari kolaborasi strategis antara kedua korporasi untuk memasok bahan baku berkualitas tinggi bagi minuman ready-to-drink di Asia.
Direktur Pemasaran PTPN Group Dwi Sutoro mengatakan kerja sama ini merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk menghasilkan produk teh yang diinginkan oleh pembeli.
"Ini pengalaman pertama kami memproduksi teh jenis Oolong," ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (7/8/2023).
Kolaborasi Suntory dan PTPN memberi Suntory akses ke perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia dengan keunggulan komersial dan operasional. Teh Oolong memiliki karakteristik unik dan cita rasa lembut, dipilih khusus sebagai komoditas ekspor sesuai dengan permintaan pasar.
PTPN memperoleh manfaat dari pengetahuan global Suntory dan keahlian sebagai produsen minuman kelas dunia, terutama teh oolong dengan berkomitmen untuk mengikuti metode pertanian berkelanjutan dan mematuhi standar kualitas internasional untuk memastikan keunggulan produk.
"Kami produksi karena ada permintaan pasar khusus dan kami memiliki kompetensi untuk mengembangkan semua jenis teh sesuai dengan permintaan pembeli," ucapnya.
PTPN Group diketahui mengelola lebih dari 23.000 hektar lahan perkebunan teh di Indonesia. Dengan luas area perkebunan ini, PTPN Group merupakan salah satu perusahaan perkebunan teh terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun atau 40 persen dari produksi nasional.
Selain teh Oolong, PTPN Group juga menghasilkan produk berupa black tea (orthodox dan CTC), green tea, dan white tea. PTPN Group memiliki beberapa merek dagang produk teh retail, seperti Nusakita,Walini, Teh Kayu Aro, Goalpara, Rollas, Kaligua, Gunung Dempo, Semugih, dan Tobasari.
Ekspor teh Oolong ke Vietnam ini akan digunakan oleh Suntory untuk membuat produk minuman ready-to-drink di pasar Asia. Suntory adalah salah satu perusahaan produk konsumen terkemuka di dunia yang didirikan sejak 1899 di Osaka, Jepang dan memiliki berbagai merek minuman kemasan terkemuka di dunia seperti TEA+, Ribena, dan OkkyJelly Drink.
Sementara itu CEO Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal menambahkan PTPN merupakan bagian dari komitmen perusahaan berbagi pengetahuan global untuk memastikan produk berkualitas tinggi bagi konsumen. Adapun bahan baku yang digunakan harus memenuhi standar kualitas yang tinggi.
"Suntory, kami selalu berusaha untuk menggunakan cara-cara yang lebih baik dan lebih inovatif untuk memenuhi berbagai cita rasa dan gaya hidup di dunia," ucapnya.
Kerja sama ekspor jenis teh Oolong ini telah diinisiasi sejak 2021 dengan berbagai tahap persiapan, meliputi percobaan, pengujian, dan audit. Teh Oolong produksi PTPN Group telah memenuhi standar nasional Indonesia dan lolos uji kandungan pestisida dengan 268 bahan aktif yang dipersyaratkan.
Selain itu, produk ini juga telah lolos uji kandungan logam berat (Cd, Pb, Sn, Hg, dan As) dan uji kandunganmikrobiologi (TPC, Coliform, Yeast, dan Mould). Sebelumnya, produk black tea yang diproduksi oleh PTPN Group juga sudah merambah pasar internasional ke berbagai negara seperti Pakistan, Rusia, Malaysia, Asia Timur, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Eropa.
Produk teh Indonesia ini telah memenuhi standar keamanan pangan yang dipersyaratkan oleh masing-masing negara. Produksi jenis green tea juga sedang digalakkan terutama perkebunan di Sumatera sesuai permintaan pasar.