Polusi Udara Jakarta Makin Parah, Musisi, Komedian, Hingga Chef Teriak di Media Sosial

Polusi udara di Jakarta dinilai sudah berbahaya bagi kesehatan.

Republika/Prayogi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023).Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. Pemprov DKI Jakarta menempuh kebijakan dengan memperbanyak penanaman pohon sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyak pihak yang gerah dengan kondisi polusi udara di Jakarta yang kian parah. Para figur publik Indonesia, baik dari kalangan musisi, penyanyi, komedian, hingga chef ramai-ramai teriak di media sosial untuk meningkatkan perhatian soal hal itu.

Musisi Addie MS membuat unggahan di X pada Senin (7/8/2023) yang langsung ditujukan ke Presiden RI Joko Widodo. Dalam cicitannya di media sosial yang dulunya bernama Twitter itu, komponis yang memimpin Twilite Orchestra tersebut menyematkan data polusi Jakarta yang dia dapatkan dari beberapa aplikasi pemantau kondisi udara.

"Pak @jokowi... Tolong, Pak... Polusi udara Jakarta parah sekali. Sudah bertahun-tahun seperti ini. Bahaya sekali. Ini kondisi pukul 3.30 pagi tadi yang terlihat di apps AirVisual & Nafas," tulis Addie lewat akun @addiems. Dalam gambar, ada banyak warna merah penanda parahnya polusi.

Baca Juga




Chef Renatta juga menyoroti polusi yang ada di Jakarta lewat unggahan bernada kritis di akun Twitter @MoeloekRenatta. Juri ajang memasak MasterChef Indonesia yang menempuh pendidikan kuliner di Le Cordon Bleu di Paris, Prancis, itu menyayangkan belum ada langkah solutif.

"Polusi Jakarta yang bertahun-tahun punya AQI rata-rata di atas 170 dan berstatus "berbahaya untuk kesehatan", tapi tetap tidak ada yg bahas/gerak. Di beberapa negara, capai AQI 150 itu sudah jadi headline berita dengan warning heboh jangan keluar rumah, tutup jendela, pakai masker, dan pasang purifier," kata Renatta.

AQI yang dimaksud Renatta adalah Air Quality Index atau Indeks Kualitas Udara, yakni ukuran yang digunakan untuk menilai pencemaran udara. Indeks tersebut biasa digunakan oleh badan pemerintah untuk memperlihatkan seberapa buruk kualitas udara di suatu daerah.

Sosok lain yang bersuara adalah komedian Mo Sidik. Pada akun @mosidik, dia membagikan gambar bergerak lanskap perkotaan dengan langit kelabu. "Ini polusi udara Jakarta gak ada yang mau urusin ya? Kayak dibiarin aja bertahun-tahun," ucapnya.

Begitu pun penyanyi Kevin Wiyarnanda, yang berkeluh kesah soal polusi Jakarta dalam unggahan berbahasa Inggris di akun Twitter @VVYND. "Hidup di Jakarta membunuhmu perlahan. Kualitas udaranya sangat buruk, terjebak kemacetan selama berjam-jam, bekerja selama sembilan jam sambil duduk, tidak banyak berjalan, berkumpul di ruangan yang penuh dengan asap rokok," demikian terjemahan dari unggahan Kevin.

Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pada Selasa (8/8/2023), kualitas udara di Jakarta dikategorikan sebagai tidak sehat. Indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 164, dengan konsentrasi partikulat (PM2.5) 80 mikrogram per meter kubik atau 16 kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM2.5 merupakan partikel yang ditemukan di udara, termasuk debu, jelaga, kotoran, asap, dan tetesan cairan. Partikel berukuran diameter 2,5 mikron atau kurang itu dianggap sebagai ancaman kesehatan terbesar. Karena ukurannya yang kecil, PM2.5 dapat tetap melayang di udara untuk waktu yang lama.

Ukuran mikroskopis PM 2.5 meningkatkan potensinya untuk bersarang jauh ke dalam saluran pernapasan, juga mampu memasuki sistem peredaran darah, bahkan otak. Gejala jangka pendek dari paparan partikulat tingkat tinggi termasuk iritasi tenggorokan dan saluran pernapasan, batuk, dan kesulitan bernapas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler