Novel Baswedan Yakin Harun Masiku tidak akan Ditangkap Sekarang, Ini Alasannya
Harun Masiku diduga saat ini berada di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan merespons dugaan Polri yang menyebutkan bahwa tersangka kasus suap Harun Masiku berada di Indonesia. Menurut Novel, selama KPK masih berada di bawah kepemimpinan Firli Bahuri, maka buronan itu tidak akan tertangkap.
"Ini soal kemauan saja. Sebagaimana yang pernah saya katakan bahwa selama Firli sebagai pimpinan KPK, Harun Masiku tidak akan ditangkap. Apa yang saya sampaikan terbukti, sampai sekarang kita lihat KPK tidak bersungguh-sungguh menangkap Harun Masiku, sehingga sampai dengan sekarang (sekitar 3 tahun) belum juga tertangkap," kata Novel saat dikonfirmasi Republika, Selasa (8/8/2023).
Padahal, Novel mengatakan, tidak banyak faktor yang mempersulit penangkapan Harun Masiku. Namun, dia meyakini, eks caleg PDIP itu tak kunjung ditangkap KPK karena ada unsur politik.
"Bila dibandingkan dengan kasus-kasus DPO lain, banyak tersangka yang mempunyai kekuatan finansial dan jaringan, tetap bisa tertangkap.
Sedangkan Harun Masiku mestinya tidak banyak faktor yang membuat sulit penangkapannya," ujar Novel
"Saya yakin demikian (ada kaitan dengan unsur politik)," sambung dia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Krishna Murti mengungkapkan bahwa buronan Harun Masiku berada di Indonesia. Dia menyebut, hal ini diketahui berdasarkan data perlintasan yang dilakukan oleh Harun Masiku.
“Ada data perlintasannya yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri,” kata Krishna usai melakukan pertemuan dengan jajaran struktural KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Meski demikian, Khrisna tidak menjelaskan lebih rinci mengenai data perlintasan tersebut. Dia mengatakan, tersangka pemberi suap itu sebenarnya bersembunyi di dalam negeri.
Harun Masiku diduga hanya sempat melarikan diri ke luar negeri sesaat sebelum akan ditangkap oleh KPK. Namun, Khrisna menuturkan, pihaknya tetap akan terus melakukan pencarian, baik di dalam maupun luar negeri.
“Jadi dia (Harun Masiku) sebenarnya bersembunyi di dalam, tidak seperti rumor. Tapi kita juga tidak menghentikan pencarian dari yang bersangkutan di luar,” ungkap Khrisna.
"(Harun Masiku) Pernah keluar (negeri) dan langsung kembali (ke Indonesia). Bukan keluar masuk," tambah dia menjelaskan.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan, KPK serius mencari keberadaan Harun Masiku dan dua buronan kasus korupsi lainnya. Keseriusan ini, jelas dia, dibuktikan dengan menjalin kerja sama dengan pihak Polri.
"Kami terus lakukan pengejarannya tentu dibantu oleh Hubinter (Polri). Ini untuk memperkuat kembali pencarian-pencarian itu karena kami sangat serius untuk menyelesaikan perkara dimaksud," ungkap Ali, kemarin.
Di samping itu, KPK juga meminta bantuan masyarakat yang mengetahui keberadaan Harun Masiku agar melaporkan ke aparat penegak hukum. Sehingga informasi tersebut bisa ditindaklanjuti.
"Kalau ada (informasi), pasti kami tindak lanjuti. Pencarian secara aktif pasti kami lakukan," tegas Ali.
Harun Masiku merupakan salah satu dari tiga tersangka korupsi KPK yang belum tertangkap. Dia merupakan eks calon legislatif PDIP yang menyuap mantan Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan terkait Penetapan Anggota DPR RI terpilih 2019-2024 di KPU. Harun Masiku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Republika, setidaknya KPK tiga kali melacak keberadaan Harun Masiku di luar negeri. Bahkan, lembaga antirasuah ini sempat mengirimkan tim ke luar negeri untuk mengecek kebenaran informasi mengenai lokasi Harun.
"Terkait dengan saudara HM (Harun Masiku) yang DPO ya, ini sekitar satu bulan yang lalu, tim kami kirim ke salah satu negara tetangga dan melakukan pengecekan karena memang ada informasi saudara HM itu di sana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur pada 6 Juli 2023.
"Memang ada informasi saudara HM itu di sana, ada di masjid, kami sudah cek di sana, ada juga yang bilang dia itu ada di gereja, kita sudah cek di sana, ada juga yang tinggal di apartemen, kami sudah cek ke sana," ucap Asep menjelaskan.
Asep enggan menerangkan lebih rinci mengenai lokasi negara tempat Harun melarikan diri. Dia hanya menyebutkan, KPK bekerja sama dengan aparat keamanan setempat untuk menelusuri keberadaan Harun berdasarkan informasi yang diterima.
Meski demikian, Asep mengungkapkan, penelusuran itu tidak membuahkan hasil. Pasalnya, penyidik gagal menemukan keberadaan Harun. Dia memastikan, KPK akan terus mencari dan mengejar Harun.