Erick Thohir Resmikan Akad Massal KPR di Tiga Raksa Tangerang

Akad massal di Tiga Raksa merupakan rangkaian dari akad 10 ribu unit rumah di RI

BNI
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggelar akad massal kredit pemilikan rumah (KPR) sebanyak 201 unit rumah di Puri Delta Tiga Raksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menggelar akad massal kredit pemilikan rumah (KPR) sebanyak 201 unit rumah di Puri Delta Tiga Raksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023). Akad massal ini juga merupakan rangkaian dari akad 10 ribu unit rumah di Indonesia dalam rangka hari perumahan nasional.


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir hadir secara langsung meresmikan kegiatan tersebut. Dalam sambutannya ia menyampaikan masih ada sekitar 12,7 juta masyarakat Indonesia yang mengharapkan memiliki rumah.

"Tadi pak Dirjen menyampaikan 12,7 juta keluarga mengharapkan punya rumah dan ini (masih jauh) tertinggal. Data lainnya menyebutkan 81 juta milenial, anak muda itu belum punya rumah," ujar Erick Thohir.

Oleh karenanya, Erick Thohir menyambut baik kerjasama antara berbagai pihak untuk menghadirkan solusi hunian untuk masyarakat. Saat ini, Kementerian BUMN terus mensinergikan seluruh aset BUMN untuk mendukung program pemerintah. Salah satunya dengan mendorong Perumnas membangun hunian vertikal, karena sebagian wilayah di Indonesia adalah perairan, hanya 26 persen yang merupakan daratan.

"Salah satu yang kami dorong adalah Perumnas juga membangun kawasan terpadu tidak landed, tidak rumah tapi bertingkat. Tapi, nanti diberikan fasilitas olahraga, kolam renang yang tertutup, klinik kesehatan , juga tempat rekreasi," tutur Erick Thohir.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, sektor properti dalam hal ini perumahan merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia. Sektor tersebut, memberikan peluang bagi pengembang untuk menjual produknya kepada masyrakat serta membuka lapangan kerja yang cukup banyak.

"Sektor perumahan ini memiliki turunan kurang lebih 1754 subsektor, jadi dampak APBN luar biasa. Sembilan puluh perseb material kalau MBR domestik dalam negeri. Lalu juga membuka lapangan pekerjaan karena satu rumah dibangun rata-rata dengan lima tukang bangunan. Kalau tahun ini rumah subsidi yang dibangun 200 ribu unit, maka kurang lebih membutuhkan 1 juta lebih tukang bangunan," ucapnya.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto mengatakan, BTN memiliki peran penting dalam melaksanakan program pemerintah menyalurkan satu juta unit rumah. Ia berharap BTN dapat terus konsisten dengan menggunakan skema yang kreatif dan inovatif. 

"Saya harap BTN bisa mendorong skema yang kreatif dan inovatif khususnya untuk generasi milenial. Karena, dalam RPJMN 2020-2024 pemerintah mentargetkan untuk meningkatkan 70 persen rumah layak huni di 2024," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler