Makin Banyak Rute Peberbangan Aktif di Bandara Hub AP II

Permintaan perjalanan di rute domestik dan internasional meningkat.

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
PT Angkasa Pura Aviasi memprediksi jumlah penumpang pesawat di Bandara Kualanamu naik 33 persen saat mudik lebaran 2023 dan puncak arus mudik Lebaran terjadi pada 19 April 2023 mendatang.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mengungkapkan saat ini banyak rute penerbangan yang diaktifkan di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Dua bandara hub AP II tersebut saat ini mengalami pertubuhan rute di tengah periode pemulihan pascapandemi Covid-19. 

Baca Juga


“Kedua bandara hub (pengumpul penerbangan) itu terus membuka rute penerbangan baru, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup saat pandemi, dan menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (9/8/2023).

Terbaru, pada awal Agustus 2023, kedua bandara membuka rute-rute internasional. Bandara Soekarno-Hatta membuka rute Jakarta-Ho Chi Minh City (Vietnam) yang dilayani oleh maskapai Vietjet Air mulai 5 Agustus 2023 dan pada 7 Agustus 2023 dibuka rute Jakarta-Mumbai (India) oleh IndiGo.  

Kemudian di Bandara Kualanamu dibuka rute Medan-Chennai (India) mulai 11 Agustus 2023 oleh Batik Air. Selain itu, pada bulan mendatang juga akan hadir rute Medan dari dan ke salah satu kota di India oleh IndiGo.  

Awaluddin mengatakan dibukanya sejumlah rute internasional itu sebagai upaya perseroan memperkuat konektivitas di kedua bandara. “Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu sebagai hub memiliki jaringan penerbangan yang lebih luas dari bandara-bandara lainnya,” ungkap Awaluddin. 

Dia menuturkan, penumpang pesawat dapat terbang ke Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Kualanamu untuk transit dan melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Sejalan dengan hal ini, kedua bandara tersebut memiliki peran penting untuk turut memberikan dampak positif bagi bandara-bandara lainnya, dan menjadi motor pemulihan penerbangan.

“Pembukaan rute internasional ini semakin memperkuat Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu sebagai hub, yang menghubungkan pebisnis dan wisatawan dari luar negeri ke banyak destinasi domestik,” jelas Awaluddin. 

Awaluddin menuturkan peningkatan konektivitas internasional juga sebagai upaya AP II mengoptimalkan alat produksi yakni slot time penerbangan atau waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan aspek niaga.

Di dalam periode pemulihan penerbangan saat ini, Awaluddin menyebut, permintaan perjalanan di rute domestik dan internasional meningkat. AP II bersama stakeholder berupaya untuk mengelola dan mengakomodasi tingginya permintaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan memperhatikan aspek commerce.

Setelah pandemi Covid-19, kontribusi....

 

 

 

Setelah pandemi Covid-19, Awaluddin menegaskan, kontribusi jumlah penumpang internasional meningkat menjadi 24 persen dibandingkan saat pandemi masih berlangsung tahun lalu sebesar 22 persen. “Saat ini komposisi penumpang pesawat di bandara AP II secara kumulatif adalah penumpang domestik mencapai 76 persen dan penumpang internasional 24 persen. Pada tahun lalu saat masih pandemi, komposisinya adalah penumpang domestik 78 persen dan penumpang internasional 22 persen,” ucap Awaluddin. 

Untuk menjaga momentum positif tersebut, dia memastikan AP II terus mengedepankan kolaborasi dengan seluruh stakeholder. Dia mengatakan, seluruh stakeholder di bandara AP II harus berkolaborasi agar dapat kembali lagi berada di kondisi seperti sebelum pandemi Covid-19. 

Kolaborasi yang telah dijalankan AP II dan stakeholder berjalan dengan baik. Awaluddin menuturkan, jumlah pergerakan penumpang di seluruh bandara AP II secara kumulatif pada semester I 2023 mencapai 38 juta penumpang atau mencerminkan tingkat pemulihan hingga 85 persen dari semester I 2019 saat belum ada pandemi. 

 

Recovery rate ini lebih tinggi dibandingkan prediksi IATA dan ACI. Melalui kuatnya implementasi Connectivity, Commerce dan Collaboration (3C) pemulihan penerbangan di bandara-bandara AP II dapat diakselerasi,” tutur Awaluddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler