Cari Layangan, Bocah Tasikmalaya Tenggelam di Sungai Ciwulan dan Meninggal
Korban bersama teman-temannya dikabarkan memburu layangan.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Bocah berinisial A (10 tahun) dilaporkan meninggal dunia seusai tenggelam di Sungai Ciwulan wilayah Desa Cintajaya, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Korban dikabarkan terseret arus sungai saat hendak mencari layangan bersama teman-temannya.
Peristiwa itu dilaporkan terjadi pada Rabu (9/8/2023). “Diduga korban tenggelam terseret arus sewaktu mau menyeberangi Sungai Ciwulan untuk mengambil layangan,” ujar Kepala Polsek (Kapolsek) Tanjungjaya, Iptu Jajat Jatnika.
Kapolsek mengatakan, berdasarkan keterangan yang dihimpun di lapangan, kejadian itu bermula ketika korban berjanji dengan tiga temannya untuk berburu layangan putus setelah pulang sekolah. Keempat anak itu kemudian menuju aliran Sungai Ciwulan.
Setelah sampai di pinggir sungai, mereka langsung membuka pakaian dan menyeberangi sungai. Korban diketahui merupakan orang terakhir di antara empat anak itu yang menyeberangi sungai. Namun, sewaktu berjalan di antara bebatuan, kaki korban diduga terpeleset sehingga terseret arus sungai.
“Sebelum tenggelam, bagian tangan dan kepala korban sempat terlihat oleh anak lainnya, yang ketika itu sedang membuat gelasan. Anak itu mendengar teriakan teman korban, kemudian turun ke pinggir sungai dan sempat melihat bagian tangan dan kepala korban,” ujar Kapolsek.
Tidak lama kemudian korban tenggelam. Teman-temannya kemudian melaporkan kepada warga sekitar. Warga lalu melakukan pencarian terhadap bocah yang tenggelam itu.
Menurut Kapolsek, korban baru ditemukan pada sekitar pukul 15.00 WIB. Ia mengatakan, korban ditemukan di dasar sungai tidak jauh dari sekitar lokasi tenggelam.
“Warga sempat memberikan pertolongan pertama dan korban sempat dibawa ke rumah orang tuanya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Tanjungjaya, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek.
Kapolsek mengatakan, pihak keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah. Pihak keluarga disebut menyatakan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jasad korban.
Berkaca dari kejadian itu, Kapolsek mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya, apalagi saat bermain di sekitar sungai. “Kami minta orang tua untuk selalu memperhatikan anak-anak,” kata dia.