Bikin Kagum Wagub Jateng, Inilah 'Vysatic' Vespa Listrik Karya Mahasiswa Polines

Karya atau inovasi mahasiswa jangan hanya disimpan.

Dok Republika
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, melihat produk inovasi mahasiswa berupa Vespa listrik saat menghadiri acara puncak Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Skuter listrik karya mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang dipamerkam dalam puncak Dies Natalis ke-41 Polines dikagumi Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Bukan lantaran wagub juga merupakan penggemar skuter Vespa, namun karena karya mahasiswa ini menginovasi skuter pabrikan Piagio yang telah dimodifikasi sedenikian rupa hingga menjadi kendaraan bertenaga listrik.

“Ini merupakan modifikasi kendaraan Vespa Super 150 yang sebelumnya berbahan bakar minyak kemudian dikonversi menjadi kendaraan bertenaga listrik,” katanya, di sela menghadiri puncak acara Dies Natalis ke-41 Polines, di Ruang Serbaguna Polines.

Tak hanya itu, inovasi mahasiswa teknik Jurusan Mesin Polines ini juga dilengkapi dengan aplikasi khusus yang terintegrasi dan memungkinkan penggunanya mampu melihat rekam jejak penggunaan motor.

Aplikasi ini disematkan sebagai upaya pencegahan pencurian kendaraan. Hingga wagub pun tertarik untuk mencoba mengendarai karya inovasi mahasiswa yang disematkan nama 'Vysatic' tersebut.

Dalam kesempatan itu, wagub juga meninjau beberapa stan yang memamerkan berbagai produk inovatif, antara lain aplikasi Sistem Layanan Administrasi Desa Dukuh (Sipadu), aplikasi peta digital desa, mesin pemotong tempe, truk pengangkut sawit, dan kendaraan listrik.

Adanya berbagai inovasi yang dihasilkan mahasiswa Polines ini, Taj Yasin mendorong para alumni Polines tidak hanya menjadi lulusan yang siap bekerja. Namun juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Mereka diharapkan dapat mengenalkan inovasi-inovasi yang diperoleh saat belajar di kampus kepada dunia industri, pemerintah, maupun wirausaha. “Sehingga inovasi-inovasi tersebut semakin berkembang dan menyerap tenaga kerja,” ungkapnya.

Kaena, masih jelas Taj Yasin, mereka punya produk dan punya inovasi, Sehingga kalau diperkenalkan akan bisa menjadi usaha baru, dapat merekrut karyawan yang banyak, bisa dikembangkan dan diproduksi secara massal.

Terutama para mahasiswa berprestasi atau yang pernah memenangkan lomba inovasi baik tingkat nasional maupun internasional, harus didorong untuk mengenalkan dan mengembangkan karya inovatifnya kepada masyarakat.

Maka perguruan tinggi jangan berhenti dalam berkreasi dan berinovasi, karena perguruan tinggi berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, penelitian dan berbagai inovasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Terlebih pemerintah pusat juga telah menerapkan kebijakan tentang penggunaan produk dalam negeri di lembaga maupun instansi pemerintah minimal 40 persen.

Termasuk bagi rumah sakit daerah dan kantor-kantor pemerintahan, harus terus didorong menggunakan produk anak bangsa. Salah satunya produk inovatif karya mahasiswa Polines.

Maka, kalau ada mahasiswa punya inovasi baru apalagi pernah menjadi juara, maka harus bisa didukung dan dikembangkan.

Syukur-syukur kampus juga memfasilitasi untuk mengenalkan kepada dunia industri. “Karya atau inovasi mahasiswa jangan hanya disimpan,” jelas Taj Yasin.

Dalam kesempatan ini, Direktur Polines, Prof Totok Prasetyo mengungkapkan, sebagai salah satu politeknik negeri perintis di Tanah Air, Polines siap mewujudkan cita-cita sebagai kampus pusat inovasi teknologi dan bisnis di 2029.

Keberhasilan pengembangan, penguatan dan peningkatan kualitas pendidikan Polines yang telah dicapai pada periode 2015-2019 sebagai lembaga vokasi yang berpegang pada semboyan Committed to Quality.

Ini menjadi ikhtiar dan langkah yang penting bagi keberhasilan yang lebih besar dan menyeluruh untuk rencana strategis pencapaian Polines periode 2020- 2024.

“Polines juga membekali lulusannya dengan kompetensi yang bersertifikat profesi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Polines yang mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” jelas dia.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler