Sektor Nonminyak Dubai Tumbuh Melandai

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebuah survei terhadap perusahaan-perusahaan di sektor swasta nonminyak Dubai menunjukkan, pertumbuhan permintaan sedikit menurun yang mengarah ke peningkatan bisnis baru yang lebih kecil, meskipun tingkat output meningkat.

Purchasing Managers Index (PMI) Global UEA S&P yang disesuaikan secara musiman merosot dari tertinggi sepuluh bulan di 56,9 pada Juni menjadi 55,7 pada Juli. Survei mencakup ekonomi sektor swasta nonminyak Dubai, dengan data sektor tambahan yang diterbitkan untuk perjalanan dan pariwisata, grosir dan eceran, dan konstruksi. "Setelah naik ke level tertinggi sepuluh bulan pada Juni, pertumbuhan permintaan masih mendingin, dengan masing-masing dari tiga sektor utama yang dipantau--konstruksi, grosir & ritel dan perjalanan & pariwisata--melaporkan kenaikan yang lebih lemah dalam bisnis baru," kata David Owen, ekonom senior di S&P Global Market Intelligence, dilansir Zawya, Rabu (9/8/2023).

Sementara, perusahaan nonminyak melaporkan peningkatan tajam dalam penerimaan bisnis baru, melanjutkan tren ekspansi yang terlihat sejak Oktober 2021, beberapa panelis mengindikasikan bahwa persaingan telah mengurangi penjualan. Perlambatan terjadi di tiga sektor fokus, dengan grosir dan eceran melaporkan kenaikan penjualan paling lemah sejak Maret, demikian laporan survei.

Perjalanan dan pariwisata tetap menjadi sektor dengan kinerja terkuat dalam hal pertumbuhan permintaan, sementara konstruksi adalah yang terlemah. Perbaikan dalam rantai pasokan membantu menjaga tekanan biaya tetap ringan pada Juli.

Dengan hanya sedikit kenaikan dalam biaya input mereka, perusahaan dapat terus menawarkan diskon kepada pelanggan. Perusahaan lebih positif tentang aktivitas masa depan selama bulan Juli dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tingkat pertumbuhan lapangan kerja sedikit menurun dan berada pada level terendah dalam tiga bulan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika