Viral Anak Buang Ayah, Ini Tuntunan Islam dalam Merawat Orang Tua

Perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya di dunia adalah durhaka kepada orang tua.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga lanjut usia (lansia) mengikuti senam lansia di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (6/8/2023). Rumah Zakat memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) senam lansia serentak di lokasi terbanyak dengan peserta sebanyak 16 ribu lansia di 138 titik di Indonesia.
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral perilaku anak yang tega membuang ayahnya yang mengalami sakit ke tempat sampah di Jakarta Barat. Setelah banyak orang yang mengecam, anak tersebut lantas membawa orang tuanya itu, namun ia tidak merawatnya melainkan menyerahkan ke panti jompo.

Terlepas dari kasusnya, seperti apa ajaran Islam dalam memuliakan orang tua, terlebih yang mengalami sakit?

Tuntunan Islam dalam Merawat Orang Tua

1. Orang tua adalah orang yang paling pertama wajib diperlakukan dengan baik

Baca Juga



Seorang anak wajib terlebih dulu berlaku baik dan memuliakan kepada orang tuanya dibanding orang lainnya. Sebagaimana hadits nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari)

Rasulullah SAW menyebut kata ibu sebanyak tiga kali pengulangan. Hal tersebut menunjukkan begitu utamanya kedudukan ibu sehingga bagi setiap orang terlebih dulu harus mengutamakan berbuat baik kepada ibunya. Setelah itu, seorang anak juga harus berbuat baik kepada bapaknya. Maka, setelah berbuat baik kepada kedua orang tua, baru selanjutnya kepada orang lain.

2. Wajib merawat orang tua, terlebih yang sakit, dengan penuh kasih sayang

Seorang Muslim diajarkan merawat orang tuanya, terlebih bila mengalami sakit. Maka hendaknya anak merawatnya sebagaimana ia dirawat oleh orang tuanya saat kecil.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra ayat 23-24).

3. Haram durhaka pada orang tua

Terkait larangan berbuat durhaka kepada orang tua dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughira bin Shu'bah. Nabi Muhammad SAW bersabda:

إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال : وكثرة السؤال وإضاعة المال

"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta. 


4. Menyakiti orang tua termasuk dosa besar

Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan sebab hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت

Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulanginya sampai kami berkata semoga beliau berhenti.

Dan dalam hadits Imam Bukhari dari Abdullah bin Amr bin Aas, dari Nabi SAW berkata:

الكبائر الإشراك بالله ، وعقوق الوالدين ، وقتل النفس ، واليمين الغموس

Dosa besar itu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia dan Al Yamin Al Ghomus (sumpah palsu).

Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits dari sahabat Anas, ia berkata:

ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم الكبائر فقال : الشرك بالله ، وعقوق الوالدين

Rasulullah SAW menyebutkan tentang dosa besar, beliau berkata: Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua.

5. Beratnya siksa menyakiti orang tua

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Nasai dan Al Bazzar dari Ibnu Umar dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:

ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة : العاق لوالديه ، ومدمن الخمر ، والمنان عطاءه . وثلاثة لا يدخلون الجنة : العاق لوالديه ، والديوث ، والرجلة من النساء

Tiga orang yang tidak akan dipandang Allah di hari kiamat. Yang durhaka kepada orang tua, yang kecanduan alkohol, yang juga mengungkit-ungkit pemberian. Dan tiga orang yang tidak akan masuk surga, yang durhaka pada orang tua, dayyuts (membiarkan istrinya melakukan maksiat), dan lelaki yang menyerupai perempuan.

بابانِ مُعجَّلانِ عُقوبتُهما في الدنيا: البَغْيُ، والعقُوقُ

Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia, yaitu berbuat zhalim dan al’uquq (durhaka kepada orang tua). (HR. Hakim)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler