Ini Keistimewaan Museum Alquran yang Dibangun oleh Liga Dunia Muslim
Museum ini untuk memperkenalkan nilai-nilai Alquran.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL), yang juga Ketua Asosiasi Cendekiawan Muslim, Muhammad Al-Issa, meresmikan proyek Museum Al-Qur'an Internasional di markas MWL di Makkah. Beberapa pejabat senior MWL, cendekiawan dan tokoh ilmiah internasional di bawah payung MWL, menghadiri upacara pembukaan.
Dalam kesempatan itu, Al-Issa menyampaikan rencana membuka cabang permanen museum Alquran internasional untuk non-Muslim di berbagai negara di dunia. Studi telah dilakukan oleh Badan MWL untuk Pelayanan Kitab Suci dan Sunnah tentang gagasan proyek perintis ini.
"Itu adalah yang pertama dari jenisnya, dilihat dari isi dan tujuannya. Peluncuran proyek ini dari dalam markas MWL di Makkah, di mana wahyu pertama Al-Qur'an diturunkan dan kiblat umat Islam dunia berada," katanya, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (10/8/2023).
Al-Issa juga menekankan, MWL adalah salah satu hadiah yang diberkahi dari Kerajaan Arab Saudi kepada dunia Islam. Museum Al-Qur'an juga ditambahkan ke dalam karya liga Islam dalam terang visi, misi, tujuan dan nilai-nilainya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman atas apa yang telah mereka lakukan dan berikan kepada Islam, Muslim dan seluruh umat manusia.
Al-Issa menjelaskan, setiap pengunjung markas MWL dapat melihat pameran yang ditampilkan di museum. Pengunjung cabang museum internasional yang akan didirikan di seluruh dunia, juga akan bisa melihat dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan Kitab Suci Alquran.
Museum ini, khususnya cabang internasionalnya, bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai Alquran dan aturan-aturan bijak yang terkandung dalam ayat-ayat Kitab Suci. Museum ini akan memasukkan isi keajaiban ilmiah Al-Qur'an, yang didukung oleh fakta-fakta ilmiah yang otentik," katanya.
Bahkan, Al-Issa menuturkan, musuem tersebut berisi klarifikasi definitif tentang pertanyaan yang paling sering diajukan tentang Alquran oleh non-Muslim. Karena itu, museum akan melewati serangkaian persiapan sebelumnya untuk menjabarkan jawaban atas pertanyaan, baik yang diajukan secara langsung oleh pengunjung atau melalui sarana komunikasi yang canggih.
"Jawaban akan disampaikan baik secara langsung oleh para sarjana dan peneliti yang bekerja di masing-masing cabang, maupun melalui berbagai komite ilmiah sesuai dengan pokok bahasan yang ditanyakan," jelasnya.
Museum tersebut juga mencakup kesaksian terdokumentasi dari tokoh internasional non-Islam yang paling menonjol, yang menyiarkan kesan mereka tentang Alquran, yang akan berkontribusi pada kredibilitas dan pengaruh Alquran di dalamnya.
Al-Issa mengatakan, sebagian besar cabang internasionalnya akan ditujukan untuk non-Muslim. Teknologi modern akan digunakan dalam presentasi yang memakai bahasa masing-masing. Museum ini juga untuk meluruskan pemahaman tentang Alquran yang sering disalahartikan oleh beberapa orang tidak bermoral.
"MWL memantau sejumlah pertanyaan yang dibuat tentang Al-Qur'an dan jawaban yang diberikan. Tetapi sejumlah orang bodoh dan jahat menggunakan pertanyaan ini untuk membesar-besarkan mereka dengan konteks ofensif melalui berbagai portal," katanya sambil menekankan bahwa museum akan menyoroti nilai-nilai luhur yang disampaikan dalam Alquran dengan menghilangkan semua keraguan dan memerangi kampanye jahat.