Di Akhir Zaman, Nabi Isa Turun lalu Diminta Imami Sholat tapi Menolak, Mengapa?
Nabi Isa AS kelak akan turun ke bumi di akhir zaman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits shahih, dikatakan bahwa Nabi Isa AS kelak akan turun ke bumi di akhir zaman. Umat Nabi Muhammad SAW kemudian meminta Nabi Isa untuk menjadi imam sholat. Namun Nabi Isa menolak.
Hal itu diketahui dalam hadits yang tercantum dalam Shahih Muslim, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir RA. Berikut ini haditsnya.
عن جابر رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة، قال: فينزل عيسى ابن مريم صلى الله عليه وسلم فيقول أميرهم: تعال صل لنا، فيقول: لا إن بعضكم على بعض أمراء، تكرمة لهذه الأمة.
Diriwayatkan dari Jabi RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sekelompok umatku akan terus memperjuangkan kebenaran sampai Hari Kiamat."
Perawi berkata, "Kemudian turunlah Isa putra Maryam shollallahu' alaihi wa sallam, lalu seorang pemimpin mereka (umat Muslim) berkata, 'Kemarilah, untuk mengimami sholat kami'. Kemudian Nabi Isa AS berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin untuk sebagian lainnya. Ini adalah penghormatanku kepada umat ini'." (HR Muslim)
Dari hadits tersebut, bisa diketahui bahwa umat Islam adalah umat yang mulia karena merupakan umat terakhir di dunia dan nabinya pun adalah nabi terakhir di dunia. Nabi umat Islam diutus kepada seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.
Seruan Nabi terakhir itu adalah seruan yang berlaku sampai akhir zaman, sehingga umat Islam akan tetap menjadi penyeru atau pendakwah terakhir untuk mengajak orang-orang kembali kepada Allah SWT. Berpegang pada kebenaran yang nyata, dan banyak umat manusia yang melawan umat Islam karena kebenaran yang dibawa oleh para Muslim.
Dari hadits itu juga, Nabi Muhammad SAW memberitahu umatnya bahwa sekelompok umat Islam akan terus berperang melawan musuh agama dengan cara memperjuangkan kebenaran (haq) dan agama, serta mengibarkan panji-panji agama. Islam akan meraih kemenangan dan akan tetap dalam keadaan tersebut sampai datang tanda selanjutnya dari Hari Kiamat.
Tanda selanjutnya yang dimaksud ialah angin yang membawa ruh setiap orang yang beriman kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Ash:
«ثُمَّ يَبعَثُ اللهُ رِيحًا كَرِيحِ المِسْكِ، مَسُّها مَسُّ الحَريرِ، فلا تَترُكُ نفْسًا في قلبِه مِثقالُ حبَّةٍ منَ الإيمانِ إلَّا قبَضَتْهُ، ثُمَّ يَبْقى شِرارُ النَّاسِ، عَليهمْ تَقُومُ السَّاعةُ».
"Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." (HR Muslim)