PHE Tunda IPO, OJK: Belum Ada Lagi BUMN yang Daftar IPO

OJK memastikan belum ada BUMN yang mendaftar IPO.

ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan belum ada lagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendaftar untuk melaksanakan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) setelah Pertamina Hulu Energi (PHE) membatalkan rencana melantai di pasar modal tahun ini.

Baca Juga


"Setelah PHE tunda IPO, belum ada lagi BUMN yang akan masuk. Di dalam pipeline mungkin ada tetapi secara resminya mereka belum memasukkan ke OJK," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi saat konferensi pers HUT ke 46 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Kamis (10/8/2023). 

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan rencana PHE untuk melakukan IPO tidak akan digelar pada tahun ini. Menurut Tiko, penundaan IPO PHE telah berdasarkan sejumlah reviu. 

Tiko mengatakan, saat ini bukan merupakan waktu yang tepat bagi PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aspek pasar dan harga minyak dinilai tidak mendukung bagi PHE untuk IPO. "Kami mereviu PHE listing, kami akan tunda sampai waktunya pas karena sekarang harga minyak lagi turun," kata Tiko.

Hasil IPO PHE rencananya akan digunakan untuk rencana pertumbuhan produksi dalam lima tahun mendatang. Selain itu, diharapkan PHE bisa melakukan pengembangan di wilayah kerja produksi baik di Indonesia maupun luar negeri.

Emiten BUMN yang berhasil mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Melalui IPO, Perseroan melepas 10,35 miliar lembar saham dengan harga penawaran umum Rp 875 untuk setiap sahamnya, sehingga berhasil memperoleh dana segar Rp 9,05 triliun. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler