5 Alasan Anies Harus Tentukan Cawapres, Risau Elite PKS, dan Sinyal ke AHY 

PKS minta Anies harus segera tentukan cawapresnya

Republika/Arie Lukihardianti
Capres Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimukti Yudhoyodo (AHY). PKS minta Anies harus segera tentukan cawapresnya
Rep: Febryan A, Wahyu Suryana  Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzammil Yusuf meminta Anies Baswedan segara menentukan dan mengumumkan sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping. 

Baca Juga


Menurutnya Muzammil, menunda-nunda penentuan cawapres akan menimbulkan dampak negatif. Muzammil menjelaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat sejak jauh-jauh hari telah menyerahkan kepada Anies untuk menentukan sendiri siapa sosok cawapres. Karena itu, PKS hingga kini masih menunggu Anies membuat pilihan.  

"Kita tunggu dan kita hormati saja keputusan dari Capres Anies. Mudah-mudahan bisa  segera agar koalisi dan publik juga mendapat kepastian. Semakin ditunda-ditunda bukan semakin baik," kata Muzammil lewat keterangannya, Sabtu (12/8/2023).  

Dia menjelaskan lima alasan mengapa Anies harus menentukan sosok cawapres segera. Pertama, momentum konsolidasi partai koalisi semakin terbatas karena waktu menjelang hari pemilihan Pilpres 2024 hanya tinggal enam bulan lagi.  

Kedua, dengan semakin dekatnya hari pencoblosan dan kampanye, tentu tidak banyak waktu tersisa bagi kelompok masyarakat pendukung Anies untuk berkonsolidasi.  

Ketiga, hasil survei elektabilitas Anies akan "kurang positif" apabila pasangan capres-cawapres belum ditetapkan. "Karena publik juga ragu apakah akan jadi maju atau tidak calon tersebut," ujarnya.  

Sebagai catatan, berdasarkan hasil sigi sejumlah lembaga survei selama beberapa bulan terakhir, elektabilitas Anies selalu berada di urutan terakhir di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.  

 

Baca juga: Tirukan Ucapan Bupati Banyumas, Anies: Tidak Masalah, tidak Masalah...

Alasan keempat, terus menunda penentuan cawapres akan membuka peluang pihak-pihak yang tidak setuju dengan Anies untuk bermanuver lebih jauh.  

Kelima, tidak ada lagi momentum yang perlu ditunggu untuk menentukan sosok pendamping dan menetapkan pasangan capres-cawapres. Sebab, konstelasi politik sudah diketahui dengan jelas.  

"Posisi partai-partai, sikap tokoh nasional dan sikap para capres-cawapres sudah terbaca dan terinformasikan konstelasinya melalui berbagai sumber informasi sahih yang kita miliki," kata anggota DPR RI itu.  

 

Karena itu, kata Muzammil menegaskan, Anies harus menentukan dan mengumumkan sosok cawapresnya segera. Dia berharap pengumuman dilakukan dalam bulan Agustus 2023 ini.  

"Menurut kami momentum untuk pengumuman capres-cawapres memang perlu segera. Bagus jika bulan Agustus ini karena sejalan dengan momentum Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Hari Konstitusi 18 Agustus," kata Muzammil.  

Desakan agar Anies segera menentukan sosok cawapres sebelumnya datang dari Partai Demokrat. Adapun Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh justru mengisyaratkan bahwa pendamping Anies akan diumumkan "last minute" atau jelang dibukanya pendaftaran capres-cawapres di KPU pada 19 Oktober 2023.

Sementara itu, pada Kamis (10/8/2023) kemarin, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberi sinyal menyetujui duet antara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024. 

Menurut dia, AHY merupakan sosok yang sudah mempunyai pengalaman banyak. Adapun AHY dari belasan tahun di dunia militer hingga terjun ke dunia politik sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 dan saat ini menjadi ketua umum Partai Demokrat. 

"AHY seperti yang saya katakan, sosok yang sudah tertempa dengan berbagai pengalaman dan ini membuat dia semakin matang, sehingga insyaallah kita juga optimis dengan perjalanan hidup beliau," ujar dia usai peluncuran buku "Tetralogi Transformasi AHY" di Djakarta Theater di Jakarta, Kamis (10/8/2023) malam. 

Kendati demikian, PKS telah memandatkan Anies untuk menentukan cawapres pendampingnya pada Pilpres 2024. Sebanyak dua partai politik pendukung Anies lainnya, yaitu NasDem dan Demokrat, juga menyerahkan keputusan final penentuan cawapres ke Anies. Ketiga partai pendukung pencapresan Anies itu, kata dia, hanya memberikan masukan-masukan dalam penentuan cawapres. Untuk itu, dia juga menyatakan tak tahu kapan secara pasti cawapres Anies akan diumumkan. 

"Pak Anies akan memberikan pernyataan kapan akan diputuskan [cawapres pendampingnya di Pilpres 2024]. Kami hanya memberikan pertimbangan-pertimbangan," katanya. 

Syaikhu optimistis Anies akan memilih cawapres yang terbaik untuk bisa memenangkan Pilpres 2024. "Kami juga melihat Pak Anies menjadi pribadi yang matanglah. Kapan kami mengumumkan, siapa orangnya, saya kira kami percayakanlah sepenuhnya dengan Pak Anies," ucap dia.   Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023. 

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. 

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. 

 

Selain itu, pasangan calon dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler