Idol K-Pop Dikabarkan ‘Ditekan’ Tampil di Jambore Dunia
Kehadiran Idol K-pop diduga untuk menutupi malu akibat kekacauan Jambore.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jambore Pramuka Dunia ke-25 digelar di Korea Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan ribu anggota Pramuka dari seluruh dunia.
Pada acara tersebut, para pramuka yang berusia antara 14 hingga 17 tahun berkumpul bersama untuk merayakan dan bertukar lencana. Korea Selatan memiliki sejarah gemilang ketika menjadi tuan rumah acara global yang paling menonjol, seperti Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, serta Piala Dunia FIFA.
Semula, pelaksanaan Jambore Dunia di Korea dikira akan sukses. Namun faktanya, acara tersebut menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu mulai dari gelombang panas yang melanda negara tersebut, tong sampah yang luber, lapangan berkemah yang dipenuhi serangga, hingga kondisi kamar mandi yang kotor.
Acara tersebut akhirnya menjadi aib bagi Korea, dengan ratusan pramuka mengundurkan diri dari acara tersebut dan banyak yang jatuh sakit karena gelombang panas. Beberapa orang di media membandingkan Jambore dengan Fyre Festival yang terkenal.
Dilansir All Kpop pada Jumat (11/8/2023), untuk menutupi rasa malu atas kegagalan acara global yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, itu agensi hiburan papan atas sempat berada di bawah tekanan. Idol K-pop terkemuka tampaknya didesak untuk tampil di panggung di konser ‘“K-pop Super Live untuk Jambore Pramuka Dunia 2023.
Menurut Dispatch, banyak perusahaan hiburan ditekan dan dipaksa mengubah jadwal artis untuk tampil di acara tersebut. Selain itu, telah dilaporkan bahwa perusahaan hiburan ini menyediakan acara tersebut dengan merchandise K-pop untuk menenangkan para Pramuka yang kecewa.
Dispatch melaporkan, “HYBE mengirimkan merchandise BTS karena permintaan yang dibuat oleh Panitia Organisasi Jambore. Diketahui bahwa panitia mengumpulkan sekitar 45 ribu merchandise K-pop.”
Outlet media berita itu juga mewawancarai berbagai agensi hiburan terkait kehadiran artis di acara Jambore tersebut. Salah satu agensi menjawab, “Kami tidak memiliki kekuatan untuk menolak acara nasional. Kami hanya dapat mengubah jadwal kami untuk hadir”.
Namun, itu bukanlah tugas yang mudah, terutama bagi artis K-pop yang sedang berpromosi. Dengan pertemuan penggemar, acara tanda tangan penggemar, wawancara, pemotretan, pembuatan konten film konten, live streaming, konser, dan promosi album sudah diatur, hampir tidak mungkin untuk memindahkan bahkan satu acara dalam jadwal yang sudah padat.
Tanggal konser berubah dua kali...lanjutkan membaca>>
Sayangnya, tampaknya Panitia Penyelenggara Jambore tidak memiliki pertimbangan terhadap agensi dan artis hiburan tersebut. Tempat pertunjukan untuk konser K-pop Super Live untuk Jambore Pramuka Dunia 2023 telah berubah dua kali, bahkan tanggal konser berubah dua kali.
Salah satu agensi hiburan yang tidak disebutkan namanya mengeluh, “Kami membatalkan semua jadwal artis kami untuk Ahad (6 Agustus) tetapi kemudian mereka tiba-tiba mengubah tanggal menjadi tanggal 11 (Jumat). Sekarang, kami sedang dalam proses mempebaiki jadwal kami untuk hari Jumat,” kata dia beberapa waktu lalu.
Pejabat lain menjelaskan, artis mereka melakukan banyak kerja keras dan upaya untuk membuat satu album. “Jika mereka mengubah lokasi acara dua kali dan tanggalnya dua kali, maka jadwal kerja kami akan kacau,” ujar pejabat tersebut.
Selain itu, Dispatch mengungkapkan bahwa agensi tertentu khawatir karena tidak ada pembicaraan tentang pembayaran yang akan diberikan kepada artis K-pop yang tampil di acara tersebut. “Biayanya lebih dari 10 juta won Korea Selatan (sekitar Rp 114,8 juta) untuk rambut dan rias wajah para idola, tetapi tidak disebutkan jaminan atau pembayaran, jadi sulit bagi kami bahkan untuk membentuk tim staf (untuk acara Jambore)”.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Jambore Pramuka Dunia 2023 diakhiri dengan konser K-pop yang. Artis K-pop berkumpul di Sangam-dong pada 11 Agustus.