Dinkes Bogor Ingatkan Penyakit Diare di Lokasi Kekurangan Air Bersih

Dinkes mengingatkan warga untuk memasak air sampai mendidih untuk kebutuhan minum.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga mengambil air bersih yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Desa Sukahati, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/8/2023).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengingatkan potensi penyakit diare pada musim kemarau ini. Khususnya di daerah yang mengalami kekurangan air bersih.

Baca Juga


Menurut Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana, ada kecenderungan tren penyakit diare meningkat. 

“Kemungkinan sih karena kemarau, sehingga mungkin sebagian sudah mulai kekurangan air bersih. Di satu sisi juga hygiene sanitasi yang belum optimal,” kata Adang, Sabtu (12/8/2023).

Mengantisipasi penyakit diare, warga diingatkan untuk memasak air sampai mendidih untuk kebutuhan minum, serta tidak mencuci alat makan di sungai. Warga juga diminta rajin mencuci tangan memakai sabun sebelum makan ataupun sesudah buang air kecil/besar.

Adang juga menyarankan warga menyaring terlebih dahulu air. “Lebih baik pakai kaporit atau yang bisa membunuh kuman penyakit di air dan seterusnya,” kata dia.

Masyarakat diminta untuk selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya mengurangi risiko terkena penyakit. Adang mengatakan, Dinkes Kabupaten Bogor berupaya terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga PHBS.

“Kalau yang bersifat perilaku PHBS, kita memberikan sosialisasi, pelatihan juga. Untuk kegiatan yang berupa perubahan perilaku sebagaimana disosialisasikan ke masyarakat akan kembali ke individu masing-masing,” kata Adang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler