Iran Bantu Danai Jihad Islam Melawan Militer Israel
Iran menyatakan bantuan untuk kelompok perlawanan Palestina kewajiban internasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JENIN – Duduk di bangunan sarat bekas peluru di Jenin, Tepi Barat, dua pejuang dari Jihad Islam, merayakan kemenangan Palestina atas operasi militer besar-besaran Israel di Tepi Barat dalam beberapa dekade terakhir.
Sementara, komandan pasukan Israel menyatakan dua hari serangan ke Jenin pada 3-4 Juli lalu juga sebagai kemenangan. Mereka berhasil menyita banyak senjata dan menghancurkan infrasruktur yang digunakan Jihad Islam, yang dibiayai Iran,
Ditanya apakah Iran melatih dan menyediakan dana serta dukungan lain ke Jihad Islam, misi Iran untuk PBB di New York, AS memberikan jawaban melalui surat elektronik.
‘’Bantuan kami untuk kelompok perlawanan Palestina berdasarkan permintaan. Ini kewajiban internasional semua negara untuk memberdayakan dan membela kelompok-kelompok ini melawan pendudukan dan pasukan Israel,’’ demikian pernyataan Iran.
Juru bicara Jihad Islam, Daoud Shehab menyatakan, bukan rahasia lagi bahwa kelompok perlawanan ini mendapatkan dukungan dari Iran. Namun, ia menegaskan "Tak ada hubungan langsung antara Iran dengan apa yang terjadi di Jenin atau wilayah manapun di Palestina.’’
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi pada 7 Agustus lalu menyatakan,’’Iran berusaha mengalungkan jerat di leher kami’’ melalui kelompok seperti Jihad Islam dan Hamas di Tepi Barta serta Hizbullah, proksi di Lebanon.
Meski kelompok perlawanan ini berterus terang mengenai aliran dana yang datang dari Iran untuk mereka, puluhan anggota kelompok perlawanan menegaskan pertempuran di Tepi Barat bersifat lokal. Dipicu kemarahan atas pendudukan Israel atas Palestina.
‘’Kami anak-anak Jenin,’’ kata salah satu pejuang dari Jihad Islam yang menyebut dirinya Abu Salah. Laki-laki langsing berjenggot dengan usia 36 tahun ini menyatakan, dirinya, dan rekan-rekan lainnya merasa tak punya pilihan.
"Kami dikepung, di bawah serangan. Kami tak punya pilihan kecuali mengangkat senjata,’’ kata Salah seperti diberitakan Reuters, Senin (14/8/2023). Ia menambahkan, benar Jihad Islam adalah faksi utama tetapi yang paling penting semuanya merasa sebagai anak-anak Jenin.
Jihad Islam merupakan salah satu faksi di Palestina yang bersumpah menghancurkan Israel dan menggantikannya menjadi negara Islam. "Tujuan kami hampir sama dengan Jihad Islam tetapi motivasi kami bermula dari Jenin,’’ ujarnya.
Jenin, hub perlawanan Palestina terhadap Israel menyediakan lahan bagi kepentingan para pejabat keamanan Iran, pembiayaan bayangan, mempertemukan faksi-faksi yang saling bersaing. Jenin dalam 30 tahun pemerintahan Otoritas Palestina kian menjadi ruang ‘tanpa hukum’.
Pejabat Otoritas Palestina tak bisa berbuat banyak selain protes atas penyerangan-penyerangan Israel terhadap Jenin. "Ini wilayah tanpa pemerintahan,’’ kata Mahmoud Al-Saadi, direktur Bulan Sabit Merah di Jenin, yang telah berpuluh tahun bekerja di sana.
Menurut klaim militer Israel, sekitar 25 persen keluarga di sana memiliki kaitan dengan Jihad Islam, yang menerima sekitar 90 persen pendanaan dari Iran. "Jumlahnya beberapa puluh juta dolar per tahun,’’ ujar seorang pejabat Israel.
Tamir Hayman, manajer operasional Institute for National Security Studies, Tel Aviv dan mantan kepala Direktorat Intelijen Militer Israel menyatakan, Iran tak bisa mengendalikan atas apa yang terjadi dengan dananya.
‘’Iran membelanjakan banyak uang di Tepi Barat, tetapi mereka tak bisa mencapai target dengan tepat atau mereka tak bisa dengan tepat mendapatkan apa yang mereka inginkan,’’ kata Hayman.