Pengamat: Anies tidak Perlu Buru-Buru Deklarasi Cawapres
Pengamat sebut Anies Baswedan tidak perlu terburu-buru dalam mendeklarasikan cawapres
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Voxpol Center Research and Consulting merilis hasil survei yang dilakukan untuk periode 24 Juli-2 Agustus 2023. Antara lain, untuk melihat karakter pemilih capres-capres potensial untuk Pilpres 2024.
Salah satu yang menarik temuan karakter pemilih capres dari KPP, Anies Rasyid Baswedan, yang belakangan menyita perhatian. Terutama terkait bursa cawapres yang beberapa waktu terakhir hangat dibincangkan publik.
Anies seakan mendapatkan desakan agar segera mendeklarasikan cawapres yang mendampinginya, termasuk dari partai-partai pengusung. Namun, Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, berpendapat sebaliknya.
"Anies tidak perlu terburu-buru untuk mendeklarasikan calon wakil presiden dan lebih baik menunggu momentum yang tepat," kata Pangi, Selasa (15/8).
Survei Voxpol sendiri mencoba menelaah pilihan pemilih jika akhirnya Anies tidak diajukan sebagai capres oleh partai pengusung seperti PKS. Ternyata, 78,2 persen responden menyatakan tetap memilih Anies Baswedan.
Sisanya, cuma sekitar 18,6 persen responden akan memilih capres atau cawapres yang merupakan pilihan dari PKS. Sedangkan, 3,2 persen responden lainnya mengaku tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Untuk alasan, sebanyak 28,1 persen memilih karena Anies dianggap sebagai kepala daerah berprestasi. Lalu, 14,5 persen karena sosok religius, 12,3 persen karena gaya kepemimpinan dan 12 persen karena cerdas atau pintar.
Sekitar 5,7 persen karena Anies dirasa dekat rakyat, 4,7 persen bersih dan jujur, 4,4 persen dekat kepentingan umat, 1,6 persen tegas, 1,3 persen karismatik, 0,6 persen berwibawa dan 0,6 persen antitesis Jokowi.
Pangi turut berpendapat, ada perbedaan yang cukup mencolok dari karakter pemilih di tiga capres tersebut. Pangi menerangkan, pemilih capres dari KPP, Anies Rasyid Baswedan, cenderung melihat pemimpin dari prestasi.
"Pemilih Ganjar cenderung melihat pemimpin dari kedekatan dengan rakyat, sedangkan pemilih Prabowo cenderung melihat dari sisi ketegasan pemimpin," ujar Pangi.