Titik Terang Marc Marquez Melepas Diri dari Labirin Kekacauan di MotoGP

Marquez merupakan salah satu rider terhebat dalam sejarah MotoGP.

AP Photo/Bradley Collyer
Pembalap tim Repsol Honda Marc Marquez.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim MotoGP 2023 tidak berjalan sesuai dengan rencana awal Marc Marquez. Terjerat dalam labirin panjang atas serangkaian cedera, tetapi titik balik tampaknya terlihat dari sosok pembalap berjuluk the Baby Alien tersebut.

Baca Juga


Tak bisa dimungkiri, Marquez merupakan salah satu rider terhebat dari panjangnya narasi sejarah adu cepat balapan roda dua. Ia sukses menyabet gelar juara dunia delapan kali dan terlahir sebagai seorang pemenang di atas lintasan.

Jalan hidup tak ubahnya balapan, kadang di depan, tapi bisa tertinggal di belakang. Marquezmeratapi mimpi buruk selama tiga tahun terakhir, di mana ia meragukan dirinya akan tetap berkompetisi lagi dengan mengalami momen tersulit dalam kariernya.

"Kenyataannya adalah kami siap untuk menang. Bagi saya sendiri, bagi motor (Honda). Tapi banyak kecelakaan dan cedera lain yang kerusakannya tidak hanya terjadi pada fisik tetapi sulit untuk sisi mental," kata Marquez dalam wawancara yang dikutip dari BBC Sport, Rabu (16/8/2023).

Sulit terpikirkan oleh seorang rider yang empat tahun lalu mengecap manis gelar MotoGP keenamnya. Menerima kegagalan bersaing dengan rider junior, terasingkan dari pole position, mengalami serangkaian cedera lengan, pengelihatan, pun empat operasi pada humerus.

Sang Semut asal Crevera telah melewatkan lima dari delapan race yang telah berlangsung sejauh musim ini dan belum mampu menyelesaikan balapan penuh sejak Grand Prix Malaysia Oktober 2022 lalu.

Tetapi serangkaian cedera dan kecelakaan sepertinya telah menguji Marquez lebih dari sebelumnya. Rider berusia 30 tahun bahkan meyakinkan telah pulih dari cedera yang membebatnya di Jerman dan Assen, setelah liburan musim panas di mana Marquez berkonsentrasi pada penguatan mental.

"Liburan musim panas tiba pada saat terbaik bagi saya. Saya menggunakan waktu itu untuk membangun kembali tubuh saya dan juga untuk membangun kembali energi saya," sambung Marquez.

Marquez memiliki...

 

Marquez memiliki 92 pole position, memenangkan 85 balapan dan 139 podium di MotoGP. Namun tahun 2020, karier yang manis berubah menjadi masam. Mimpi buruk pada balapan pembuka musim 2020 di Spanyol, lengan Marquez patah akibat kecelakaan yang mengakhiri musimnya.

Pada musim 2021, setidaknya ia berlomba untuk sebagian besar musim, menang tiga kali, tetapi mengakhiri tahun dengan gegar otak serta melewatkan dua balapan terakhir usai kecelakaan motocross. Masalah pengelihatan turut memengaruhi performa hingga musim berikutnya.

"Seluruh karier saya sangat manis banyak kemenangan dan delapan Kejuaraan dunia, kemudian itu adalah awal dari mimpi buruk saya. Tiga tahun menderita sampai saya berpikir untuk menghentikan karier," kata seteru Valentino Rossi ini.

Riwayat bejibun cedera dan kegagalan finis membuat sebagian mantan rider MotoGP menyarankan Marquez untuk pensiun. Hanya, romansa baru, teman dekat dan kasih sayang keluarga terbukti menjadi penyelamat moral bagi pemilik nomor 93.

Naluri 'Alien' Marquez kembali berbinar. Meski saat ini mengalami situasi sulit, ia meyakini masih bisa bersaing meraih podium atau memenangi balapan lagi.

 

Menurutnya, rentetan hasil mengecewakan pada musim ini datang karena dia tidak memiliki motor yang kompetitif.

"Ada gairah, motivasi dan saya perlu menemukan cara untuk kembali menikmati trek, itu terpenting. MotoGP adalah evolusi konstan. Anda harus berusaha berkembang seiring pabrikan lain dan pembalap lain, Ini waktunya untuk menunjukkan kepercayaan diri kembali."

Honda RCV bukan tandingan Ducati dan merek motor Eropa lain di MotoGP saat ini. Menjembatani kesenjangan dalam waktu singkat tidaklah mudah.

Sosok yang mengidolakan klub sepak bola Barcelona sudah memperkuat tim 'Sayap Tunggal' sejak awal kariernya 2013 silam. Pun, terikat kontrak sampai akhir 2024 mendatang.

Keberanian Marquez untuk suatu hal yang sedang dialaminya menyadarkan bahwa dunia olahraga termasuk balap MotoGP mendatangkan banyak tekanan yang begitu berat. Bahkan pada titik teratas, efek buruk memengaruhi mental sang atlet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler