Marc Marquez Tegaskan Bakal Tetap Bertahan di Honda
Tak hanya Marquez, 3 pembalap Honda lain juga terbilang kesulitan tampil konsisten.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengoleksi enam gelar juara dunia kelas utama MotoGP, Marc Marquez, menegaskan tidak akan meninggalkan tim Repsol Honda setidaknya hingga kontraknya berakhir pada 2024 mendatang. Marquez pun sudah memiliki target khusus dalam melakoni sisa gelaran MotoGP musim ini.
Kepergian pembalap berusia 30 tahun itu dari Honda mulai mencuat usai performa buruk pada MotoGP musim ini. Dari empat seri dalam sembilan seri yang telah digelar pada musim ini, Marquez tidak pernah mampu menyelesaikan sesi balapan.
Tidak hanya Marquez, tiga pembalap Honda lainnya juga terbilang kesulitan untuk tampil konsisten pada musim ini. Keberhasilan pembalap LCR Honda Castrol, Alex Rins, naik ke podium tertinggi di GP Argentina menjadi satu-satunya catatan kemenangan Honda saat MotoGP musim ini telah menyelesaikan sembilan seri.
Kondisi ini sudah cukup menjadi memicu rumor kepergian Marquez dari Honda. Pabrikan asal Austria, KTM, disebut-sebut siap memberikan tempat buat Marquez. Terlebih, KTM merupakan salah satu sponsor pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut. Namun, Marquez membantah semua kabar tersebut.
''Saya melihat begitu banyak rumor. Hal itu normal apabila sebuah proyek atau pembalap mengalami situasi sulit. Namun, saya ingin terus berkompetisi di MotoGP seperti yang saya lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Saya disini mencari jalan terbaik untuk masa depan,'' kata Marquez kepada TalkSports seperti dilansir Crash, Selasa (15/8/2023).
Marquez juga tidak mau merusak hubungan baik bersama Honda, yang telah terentang sejak 2013 silam. Honda, ujar Marquez, telah memberikannya kesempatan untuk bisa merasakan kelas utama MotoGP.
Hingga saat ini, Honda menjadi satu-satunya tim pabrikan yang diperkuat Marquez sejak mengaspal di kelas utama MotoGP. Enam gelar juara dunia kelas utama MotoGP pun diraih Marquez saat memperkuat tim Repsol Honda.
''Selama karier saya, saya begitu loyal dengan Honda dan sebaliknya. Kami memiliki hubungan spesial sejak 2013. Dari titik itu, saya hanya berpikir Honda. Kami banyak meraih kemenangan dan menjalani tahun-tahun luar biasa,'' ujar Marquez.
Namun, pemilik satu gelar juara dunia di kelas 125 cc dan 250 cc itu tidak menampik apabila Honda tengah mengalami situasi sulit pada musim ini. Sebagai pembalap, Marquez akan berusaha memberikan masukan kepada tim mekanik dalam pengembangan motor RC213V. ''Sebagai pembalap, saya memiliki komitmen penuh untuk melanjutkan proyek ini pada tahun ini.''
Marquez sebenarnya mengawali musim ini dengan cukup apik saat melakoni tes pramusim. Namun, insiden yang melibatkan Miguel Oliviera di seri pembuka membuat Marquez mengalami cedera, yang memaksanya absen di tiga seri berikutnya. Pun saat Marquez terjatuh di sesi kualifikasi GP Jerman dan kembali mengalami cedera.
Di seri pertama pascajeda musim panas, tepatnya di GP Inggris, Marquez juga belum mampu mencatatkan performa apik. Marquez terjatuh saat sesi balapan di Sirkuit Silverston itu tinggal menyisakan lima putaran lagi.
Marquez pun mengaku ada sedikit kesalahan dalam menerapkan strategi dan pendekatan pada paruh pertama musim ini. Belajar dari kondisi tersebut, Marquez menyebut ada target tersendiri pada paruh kedua MotoGP musim ini. Marquez juga tidak mau memasang target terlalu tinggi pada sisa MotoGP musim ini.
''Pendekatan kami sedikit keliru pada awal musim ini. Kami terlalu banyak menyerang. Saya hanya ingin menemukan stabilitas tanpa banyak mengalami cedera. Sudah banyak cedera yang saya alami dalam empat bulan terakhir. Saatnya untuk lebih tenang dan membangun kepercayaan diri sebagai pondasi awal. Saat ini, targetnya sudah berubah dan ekpektasi sedikit diturunkan,'' jelas Marquez.