Channel Youtube Indonesia Ini Isinya Hina Nabi Muhammad, MUI: Tangkap Pembuatnya

Isi video Youtube hina Nabi Muhammad menuai kecaman.

Republika/Putra M. Akbar
Beredar Video Youtube Hina Nabi Muhammad, MUI Minta Pembuat Konten Ditangkap. Foto: Wakil Ketua MUI Anwar Abbas.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Beredar video Youtube berjudul 'Nabi muhammad perencana pernikahan'. Isi video tersebut tuai kecaman yang salah satunya Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas.

Baca Juga


Menurut Buya Anwar, sehubungan dengan  beredarnya secara meluas video youtube yang mendiskreditkan dan atau menjelek-jelekkan Islam dan Nabi Muhammad SAW di mana di bagian akhir video youtube tersebut dikatakan oleh si narator bahwa dia (Muhammad) adalah seorang penjahat dengan kekuatan militer yang kuat. 

Untuk itu sang narator telah mengajak dan mempengaruhi para pemirsanya dengan membuat sebuah pertanyaan,  apakah kalian benar-benar berfikir bahwa orang ini dapat membimbing kalian masuk surga? 

"Kalau cerita yang termuat dalam video tersebut diikuti dari awal sampai akhir, apalagi yang bersangkutan memperlihatkan sosok nabi Muhammad yaitu suatu hal sangat tercela dan tabu dalam islam kita bisa membuat kesimpulan bahwa video dan youtube ini dibuat oleh produsennya jelas-jelas adalah untuk menghina islam dan melecehkan nabi Muhammad SAW,"ujar dia kepada Republika, Jumat (18/8/2023).

Hal itu itu semua tentu saja akan sangat-sangat menyakiti hati umat islam tidak hanya umat islam di indonesia tapi juga umat islam di seluruh dunia. 

"Untuk itu saya meminta kepada pihak pemerintah terutama kepada pihak kementerian komunikasi dan informatika serta pihak kepolisian untuk dapat menghentikan peredaran video youtube  tersebut dan menangkap pihak yang memproduksi serta yang mengedarkannya pertama kali agar keresahan di kalangan umat islam tidak semakin meluas,"jelas dia.

Karena menurut Buya Anwar hal itu bisa berakibat kepada terganggunya stabilitas dan kerukunan  dalam kehidupan bermasyarakat di negeri ini dan hal itu tentu jelas-jelas sama-sama tidak kita inginkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler