AS, Australia, dan Jepang Berencana Kirim Kapal ke Filipina untuk Latihan

Latihan bersama dilakukan usai kapal China tembakkan meriam air ke kapal Filipina.

Philippine Coast Guard via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini, sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok, di depan, diduga memblokir jalur kapal Penjaga Pantai Filipina di dekat Beting Thomas Kedua yang diduduki Filipina, Laut Cina Selatan selama misi pasokan ulang pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang, Amerika Serikat, dan Australia sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal pengangkut pesawat mereka ke Filipina untuk latihan angkatan laut trilateral pekan depan. Sumber mengatakan, latihan akan digelar di Laut China Selatan.

Baca Juga


Latihan yang direncanakan berlangsung pada Rabu pekan depan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Manila setelah sebuah kapal penjaga pantai China pada awal bulan ini menembakkan meriam air ke kapal sewaan militer Filipina di dekat Second Thomas Shoal, yang dikuasai Manila di Laut China Selatan.

Pasukan Bela Diri Maritim Jepang telah memutuskan untuk mengirim kapal perusak terbesarnya, Izumo, yang akan menjadi kapal induk de facto setelah menjalani renovasi tambahan yang dijadwalkan akan dimulai tahun depan atau 2025, menurut sumber tersebut.

Angkatan Laut Australia akan mengerahkan kapal serbu amfibi Canberra, sementara Angkatan Laut AS diperkirakan akan mengirim kapal serbu amfibi Amerika, kata sumber tersebut.

Latihan gabungan itu rencananya meliputi latihan lepas landas dan pendaratan pesawat menggunakan geladak tiga kapal ketiga negara tersebut. Latihan itu dilakukan guna menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan para sekutu dalam menegakkan kebebasan navigasi, menurut sumber tersebut.

Izumo berencana berlabuh pada Jumat pekan depan di Manila, kata sumber tersebut.

Pasukan Filipina telah membatalkan partisipasi mereka dalam latihan gabungan tersebut karena pesawat tiga negara lainnya terlalu besar untuk mendarat di geladak kapal perang Filipina, menurut sumber tersebut.

Namun, komandan dari empat negara tersebut dapat berkumpul di ibu kota Filipina untuk mengirim "pesan yang kuat", kata sumber tersebut.

Keempat negara telah....

 

Keempat negara telah mempertimbangkan untuk melakukan patroli maritim bersama dan latihan angkatan laut, tetapi rencana tersebut gagal mencapai kesepakatan, menurut sumber tersebut.

Menghadapi tekanan militer dan aktivitas Beijing yang meningkat di Laut China Selatan, Manila sejauh ini fokus pada peningkatan kerja sama keamanan dengan Tokyo, Washington, dan Canberra.

Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Filipina sebelumnya mengadakan pertemuan menteri pertahanan pertama mereka pada Juni di Singapura. Keempat pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

China, yang mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan, telah membangun pulau-pulau buatan dengan infrastruktur militer.

Ketegangan antara Beijing dan Manila meningkat ketika penjaga pantai China pada Februari lalu mengarahkan laser militer ke kapal patroli Filipina di perairan dekat Second Thomas Shoal.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler