Menilik Al (Kecerdasan Buatan) Dalam Al Qur'an
Allah berfirman dalam Qura'n Surah Al-Zumar ayat 9, artinya :,
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah bidang ilmu yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. AI mencakup pengembangan mesin dan sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Keberadaan Kecerdasan Buatan pun terkesan menjadi sebuah momok dan ketakutan, disebabkan dampak negatifnya. Seperti, Al bisa digunakan memanipulasi data untuk kepentingan tertentu yang merugikan orang lain..
Namun, Al. Qur'an sebagai kitab suci ummat Islam sudah terlebih dahulu mengajarkan bahwa Ilmu Pengetahuan merupakan keutamaan yang harus dimiliki manusia untuk dikembangkan dengan tujuan lebih mendekatkan ummat nya kepada Allah Sang Maha Pemilik segalanya.
Allah berfirman dalam Qura'n Surah Al-Zumar ayat 9, artinya :, "Apakah orang-orang yang mengetahui sama dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang yang berakal (yang dapat menerima pelajaran)".
Bahkan, Surat Al Alaq ayat 1 - 5 Wahyu yang pertama kali diterima Rasulullah Saw melalui malaikat Jibril dengan jelas mendorong setiap manusia untuk miliki Ilmu Pengetahuan. Banyak lagi Ayat-ayat Qur'an yang mendorong manusia memiliki ilmu pengetahuan.
Selain itu, Allah melalui firman Nya dalam Al. Qur'an juga mendorong manusia untuk menggali dan meriset kejadian-kejadian dan fenomena alam disekitar kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Misalnya, tersirat dalam Qur'an Surat Al. Ankabut ayat 43, artinya"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." Hal itu menunjukkan Dengan Akal Manusia Bisa Berpikir Melalui Ilmu
Selanjutnya, pengembangan ilmu pengetahuan juga disebutkan dalam Qur'an Surat An. Nahl ayat 12, artinya :“dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahaminya.”
Namun, Allah juga memberi batas-batas bagi manusia untuk memanfaatkan pengembangan ilmu pengetahuan. Sebab, ilmu yang dimiliki manusia itu terbatas, sementara pemilik ilmu pengetahuan yang sesungguhnya adalah Allah.
Baca Qur'an Surat QS. al-An’am ayat 59, artinya; “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)."
Jadi, Kecerdasan Buatan merupakan salah satu pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dalam Al. Qur'an. Tinggal, pengguna hasil pengembangan ilmu pengetahuan sajalah yang mengarahkan teknologi tersebut untuk dijadikan bermanfaat atau merusak. Pasalnya, setiap kejadia didunia diciptakan Allah berpasangan.
Sama halnya dengan dampak dari Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Bisa berdampak negatif, bisa pula berdampak positif bagi manusia. Perlu diingat, Ilmu Pengetahuan yang ada pada manusia tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah.
Begitu juga dengan pengembangan teknologi Kecerdasan Buatan, bila diperhatikan kelemahannya ada pada penggerak teknologi itu. Penggeraknya berupa data, bila data tidak sesuai, maka apa yang diinginkan tidak bisa dikerjakan teknologi tersebut.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kemajuan teknologi, tinggal kita sebagai objek penerima harus memiliki pemikiran positif dalam menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan.
Bila dinilai bermanfaat untuk kita silahkan gunakan, apabila dirasa tidak bermanfaat tinggalkan. Dan yakinlah, penemu atau pembuat teknologi itu pada dasarnya berharap hasil temuannya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Sebab, dasar jiwa manusia memiliki bagian yang baik.
Allah SWT dalam surah Asy-Syams ayat 7 dan 8 berfirman: "Dan jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."###