Dorong Sertifikasi Halal, Pelaku UMKM di Bekasi Diberi Penyuluhan oleh Relawan Mak Ganjar
Ini akan mempermudah UMKM dalam mendapatkan akses permodalan usaha.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Upaya agar sertifikasi halal dan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) disadari oleh ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Bekasi, Jawa Barat terus dilakukan.
Evy Nafisah selaku Koordinator Wilayah Mak Ganjar Jabodetabek mengatakan, bantuan penerbitan NIB itu dilakukan untuk mengedukasi dan mempermudah pelaku UMKM dalam mendapatkan akses permodalan usaha.
"Alhamdulillah program yang berkaitan dengan sertifikasi halal dan izin untuk usaha ini harapan ibu-ibu memang. Karena bagaimana pun, ke depan usaha kami akan semakin tertib, termasuk dalam rangka mendapatkan pinjaman lunak," ujar Evy di Lapangan Koda Futsal, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, seperti dilansir pada Ahad (20/8/2023).
Evy menyampaikan, bantuan untuk para pelaku UMKM itu terinspirasi dan termotivasi dari Ganjar Pranowo yang meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro di Jawa Tengah dengan bunga hanya 3 persen pertahun.
Dengan kebijakan tersebut, Jawa Tengah berhasil menjadi daerah dengan penyalur KUR terbesar se-Indonesia pada tahun 2022 dengan nilai penyaluran KUR mencapai Rp55,27 triliun.
"Di Jawa Tengah sendiri untuk ibu-ibu yang bergerak di bidang usaha itu pinjaman yang di bank biasa 12 persen setahun, di Jawa Tengah itu 3 persen, mudah-mudahan ini tersosialisasi ke seluruh Indonesia," kata Evy.
Adapun bantuan yang diberikan Mak Ganjar Jabodetabek dilakukan dengan memberikan surat dan nomor NIB yang telah terhubung dalam Online Single Submission atau OSS yang dikelola Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dengan adanya surat dan nomor NIB yang diberikan, para pelaku UMKM nantinya akan lebih mudah mendapatkan akses modal dengan bunga rendah. Dengan demikian, iklim usaha khususnya UMKM akan lebih tertib.
Evy menambahkan, dengan diadakannya kegiatan tersebut lapangan pekerjaan akan semakin bertambah sehingga banyak para pelaku usaha yang lahir dan menghidupkan ekonomi kerakyatan.
"Jadi kami juga menggerakkan ibu-ibu ini bagaimana pun kita berharap anak cucu mereka nanti mudah-mudahan dengan murahnya mendapatkan modal usaha, mudahnya mendapatkan pekerjaan terutama bagi anaknya ke depan semoga bisa menjadi teladan," kata Evy.
"Ini juga salah satu perjuangan kita, karena nanti kalau ada pinjaman-pinjaman kan ini persyaratan ini jangan sampai mereka tertinggal informasinya," kata Evy menambahkan.
Erli Marlina, salah satu penerima surat NIB dari Mak Ganjar mengaku sangat terbantu untuk usaha yang dilakoninya yakni ABC Massage. Erli menyebut semakin tenang dalam menjalani usaha masase untuk bayi itu.
"Bagus sekali, saya merasa terbantu karena selama ini saya juga belum tahu harus bagaimana membuka massage bayi di rumah, setelah ada ini gratis saya merasa terbantu sekali, jadi untuk melengkapi surat-surat saya juga," ungkap Erli.
Dia melanjutkan, kegiatan yang diadakan pendukung Ganjar Pranowo itu sangat positif dan bermanfaat untuk pelaku UMKM sepertinya yang ingin mendapatkan akses modal dengan bunga rendah.
Erli meyakini, usahanya akan semakin maju dan berkembang setelah mendapatkan NIB.
"Pokoknya diapresiasi. Kalau bisa terus berkelanjutan mencakup keseluruhan. Jadi supaya bisa memasyarakatkan semua jadi bisa terbantu. Harapannya setelah ada bantuan ini nanti usaha saya bisa semakin maju, semua surat-surat lengkap dan resmi jadi saya merasa tenang untuk membantu orang-orang pijat bayi," ucap Erli.
Terkait UMKM, kelompok serupa juga kerap memberikan pelatihan. Seperti memberikan pelatihan pengolahan ikan asin bagi warga di Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengahm
Koodinator Wilayah Mak Ganjar Jawa Tengah Pancawati mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan agar masyarakat bisa membuat ikan kering untuk dijual dan dikonsumsi sekaligus mendorong para pelaku UMKM di bidang ikan asin mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas produk.
“Di sini mayoritas masyarakatnya mengolah hasil laut karena merupakan masyarakat pesisir, untuk itu kami dorong dengan peningkatan pengetahuan, dan keterampilan dalam mengolah hasil laut tersebut,” kata dia, demikian dilansir dari Antara.