Jualan Ponsel Kurang Cuan Tahun 2023, Ini Pemicunya

Tahun ini penjualan ponsel global terbilang buruk bahkan terendah dalam satu dekade.

Unsplash
Tahun 2023 dilaporkan akan menjadi tahun terburuk bagi pasar ponsel global../ilustrasi
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun 2023 dilaporkan akan menjadi tahun terburuk bagi pasar ponsel global. Menurut angka awal Counterpoint Research, pengiriman tahun 2023 diperkirakan akan turun 6 persen year on year menjadi 1,15 miliar perangkat, terendah dalam satu dekade.

Baca Juga


Asia diperkirakan akan menjadi salah satu rintangan utama bagi pertumbuhan positif, karena angin sakal menghentikan perputaran ekonomi yang diantisipasi China awal tahun ini. Selain itu, pasar yang lebih luas mengalami penurunan yang semakin intensif di pasar negara berkembang.

Risiko makro regional juga memperpanjang tingkat penggantian smartphone ke tingkat rekor. Amerika Utara kembali menjadi hambatan utama dalam pemulihan global, karena pada paruh pertama tahun saja hasil pengiriman ponsel di Amerika Utara mengecewakan, sehingga menyebabkan penurunan dua digit dalam setahun penuh.

“Walaupun ada kekuatan di pasar kerja dan penurunan inflasi, konsumen ragu-ragu untuk meng-upgrade perangkat mereka, mendorong tingkat penggantian di AS dan global ke rekor tertinggi,” kata laporan tersebut seperti dilansir Gadgetsnow, Senin (21/8/2023).

Salah satu segmen yang tampaknya akan terus berkembang adalah segmen premium dan ultra premium. Pertumbuhan di segmen ini merupakan tren yang terjadi secara global. Angka-angka di segmen ini menguntungkan pemain besar seperti Apple yang memiliki portofolio yang sangat stabil di segmen premium.

Laporan Counterpoint Research memperkirakan tahun 2023 menandai dimulainya era baru bagi Apple sebagai pasar premium yang tangguh. Performa yang kuat di AS dapat membantunya menjadi nomor satu secara global dalam hal pengiriman ponsel pintar tahunan untuk pertama kalinya.

"Ini menjadi momen yang membuat Apple hampir berada di posisi teratas. Kita berbicara tentang selisih yang secara harfiah merupakan penjualan dalam beberapa hari. Dengan asumsi Apple tidak mengalami masalah produksi seperti yang terjadi tahun lalu, saat ini benar-benar tidak menentu," ujar Jeff Fieldhack, direktur riset untuk Amerika Utara.

Para analis mengamati kuartal 4 akan semakin bergairah bagi iPhone, karena peluncuran iPhone 15 bisa menjadi jendela bagi operator untuk mencuri pelanggan kelas atas. Sementara itu, di China, Apple berada di posisi yang baik karena segmen premium terus mendapatkan lebih banyak pangsa pasar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler