Hasil Riset Indef ke Warganet: Transportasi Umum Solusi Polusi Udara

Sebanyak 97 persen warganet telah mengeluhkan kondisi polusi Jakarta.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Raya Gatot Subroto, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hasil riset di media sosial oleh Continuum Indef menyebut, kendaraan umum menjadi solusi yang paling baik dalam menyelesaikan masalah polusi udara Jakarta. Sebaliknya, solusi penggunaan kendaraan listrik dinilai tidak tepat oleh warganet lantaran mayoritas sumber listrik masih dihasilkan dari batu bara yang mengandung emisi gas rumah kaca. Peneliti Continuum Indef, Maisie Sagita menyampaikan, riset dilakukan pada 31 Juli-21 Agustus 2023 dengan objek 44.268 perbincangan yang diunggah oleh 34,5 ribu pengguna Twitter atau X

Baca Juga


Ia mengungkapkan, sebanyak 97 persen warganet telah mengeluhkan kondisi polusi Jakarta yang tak kunjung membaik. Sementara, solusi yang ditawarkan pemerintah dengan penggunaan kendaran listrik ditolak oleh sebagian besar responden karena dinilai tidak tepat. 

“92,1 persen publik tidak setuju dengan solusi penggunaan kendaraan listrik. Sebaliknya, 77 persen publik setuju solusi WFH dan 89,4 persen publik setuju menggalakkan penggunaan transportasi umum,” kata Maisie dalam webinar, Selasa (22/8/2023). 

Maisie menjelaskan, publik menolak kendaraan listrik karena publik menilai justru akan membuat asap emisi dari PLTU Batu Bara makin mengepul. Pasalnya, sumber listrik yang dialirkan ke kendaraan listrik masih didominasi dari pembangkit batu bara. 

Maisie menambahkan, hasil riset pun menunjukkan 77 persen publik telah meminta pemerintah untuk memperbanyak transportasi ramah lingkungan. Meskipun, ada pula yang tetap merasa keberadaan PLTU sebagai penghasil polusi harus ditindak. 

 

Adapun dari sisi popularitas solusi yang ditawarkan pemerintah, Maisie mengungkapkan lagi-lagi penggunaan transportasi umum menjadi terpopuler dibandingkan penggunaan kendaraan listrik. 

“Popularitas ini menunjukkan kalau publik itu aware dengan solusi yang diusulkan pemerintah,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler