Sikap Umat Muslim Menghadapi Krisis Air Bersih
Umat muslim diminta untuk tak mengotori sumber air.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Air merupakan sumber kehodupan bagi setiap manusia. Bagi manusia, selain untuk kehidupan air juga berguna untuk kegiatan pertanian hingga industri.
Namun, saat ini kekeringan atau krisis air bersih tengah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagai seorang Muslim, bagaimana harus menyikapi kekeringan atau krisis air bersih saat ini. Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Sumber daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hayu Prabowo menjelaskan sebagai Muslim menghemat air bisa dimulai dari berwudhu dahulu.
Menurut dia, berwudhu harus sesuai sunah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dan, sebagai umat Muslim harus menyadari hal itu.
Selain itu, umat muslim juga harus mulai melakukan penyimpanan air melalui sumur resapan. Dan juga, menurutnya haram hukumnya bagi umat Muslim untuk mengotori sumber air.
Sementara itu, Baitul Maal Hidayatullah merespons langsung kekeringan air di sejumlah wilayah. Direktur Program dan Pendayagunaan Baitul Maal Hidayatullah Zainal Abidin mengatakan salah satu program untuk membantu kekeringan yakni sumur bor.
Ia menjelaskan program sumur bor tersebut dilakukan di berbagai tempat mulai dari pesantren hingga desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih.
Video Editor | Fian Firatmaja