India Bakal Potong Pajak Impor bagi Investasi Kendaraan Listrik

Produsen mobil listrik akan mendapatkan pengurangan pajak sebesar 15 persen.

Reuters
Tesla (ilustrasi). Pemerintah India sedang menyusun kebijakan kendaraan listrik baru yang akan memangkas pajak impor bagi produsen mobil.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah India sedang menyusun kebijakan kendaraan listrik baru yang akan memangkas pajak impor bagi produsen mobil yang berkomitmen pada beberapa manufaktur lokal. Hal ini berawal dari proposal Tesla yang sedang mempertimbangkan memasuki pasar India.

Baca Juga


Kebijakan yang sedang dipertimbangkan ini akan memungkinkan produsen mobil untuk mengimpor kendaraan listrik yang sudah jadi ke India dengan pengurangan pajak hingga 15 persen dibandingkan dengan 100 persen yang berlaku saat ini untuk mobil yang harganya di atas 40 ribu dolar AS dan 70 persen untuk sisanya. Model Y Tesla yang menjadi paling laris sendiri dibanderol seharga 47.740 dolar AS di AS sebelum kredit pajak.

"Ada kesepahaman dengan proposal Tesla dan pemerintah (India) menunjukkan minatnya," ucap seorang pejabat India seperti dilansir dari Reuters pada Sabtu (26/8/2023).

Kementerian Perdagangan India, yang mengerjakan rencana tersebut, dan Tesla, sejauh ini belum memberikan tanggapannya. Hal serupa pun disampaikan Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman yang mengaku belum menerima proposal untuk mengurangi bea masuk kendaraan listrik.

Kebijakan ini disebut akan berdampak pada penurunan biaya impor kendaraan listrik yang selama ini dihindari oleh produsen mobil lokal. Hal ini juga dapat membuka pintu bagi produsen mobil global, selain Tesla, untuk memanfaatkan pasar mobil terbesar ketiga di dunia. Pajak impor yang lebih rendah dapat membantu Tesla menjual seluruh modelnya di India, dan bukan hanya mobil baru yang ingin diproduksi secara lokal.

Laporan Reuters menyebutkan penurunan produsen mobil listrik terbesar di India, Tata Motors, hampir tiga persen. Sementara saingannya, Mahindra dan Mahindra turun lebih dari dua persen. Pemerintah India masih mengkaji usulan tersebut karena dikhawatirkan mengganggu pasar dan pemain lokal seperti Tata dan Mahindra yang berinvestasi untuk membuat mobil listrik di dalam negeri.

"Hal ini akan melalui banyak pertimbangan meskipun pemerintah sangat ingin mendapatkan Tesla. Itu karena dampaknya terhadap pemain dalam negeri. Kebijakan tersebut masih dalam tahap pertimbangan awal dan tarif pajak final dapat berubah," lanjut laporan tersebut. 

Negara lain telah mengambil langkah....

 

 

Negara-negara lain telah mengambil langkah serupa untuk memacu komitmen manufaktur kendaraan listrik. Indonesia contohnya yang menawarkan pengurangan bea masuk dari 50 persen menjadi nol bagi pembuat kendaraan listrik yang merencanakan investasi, sebuah langkah yang tampaknya bertujuan untuk menarik produsen kendaraan listrik Cina dan Tesla.

Tesla pertama kali mencoba memasuki India pada 2021 dengan mendorong para pejabat untuk menurunkan pajak impor 100 persen untuk kendaraan listrik. Tahun lalu, pembicaraan antara Tesla dan pemerintah India gagal ketika para pejabat menyampaikan perusahaan tersebut harus berkomitmen terlebih dahulu pada manufaktur lokal.

Baru-baru ini, Tesla mengatakan kepada pejabat India bahwa mereka ingin mendirikan pabrik lokal dan membuat kendaraan listrik baru dengan harga sekitar 24 ribu dolar AS atau sekitar 25 persen lebih murah daripada model awal saat ini, baik untuk pasar India maupun ekspor.

Eksekutif senior kebijakan publik dan pengembangan bisnis Tesla, Rohan Patel, dalam beberapa pekan terakhir telah bertemu dengan para pejabat tinggi India. Pun dengan Perdana Menteri Narendra Modi yang mengadakan pembicaraan dengan CEO Elon Musk pada Juni.

 

Salah satu sumber mengatakan Tesla mengatakan kepada pejabat India bahwa pabrik potensial di India dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada 2030. Di luar Amerika Serikat, Tesla saat ini memiliki pabrik di Shanghai yang merupakan pabrik terbesarnya di dunia dan satu lagi di Berlin, Jerman. Tesla juga sedang membangun pabrik baru di Meksiko yang akan fokus pada platform kendaraan listrik pasar massal baru yang menurut Musk akan memangkas biaya bagi konsumen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler