Forum Pesantren Alumni Galang Dana Bantu Perbaikan Asrama Santri Gontor 8 yang Terbakar 

Forum Pesantren alumni berharap santri dapat terus belajar.

FPAG
Ilustrasi kegiatan Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG).
Rep: Andrian Saputra Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) tengah melakukan penggalangan donasi untuk membantu perbaikan asrama santri Pondok Pesantren Gontor 8 di Gampong Meunasah Baro, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Aceh, pasca peristiwa kebakaran yang menghanguskan asrama itu pada Rabu (23/8/2023) dini hari. Ketua FPAG, Zulkifli Muhadli, mengatakan bahwa donasi telah dibuka sejak Kamis (24/08/2023) pagi. Donasi itu juga diperuntukan untuk membeli perlengkapan- perlengkapan santri yang habis terbakar api.

Baca Juga


"Kami sedang menghimpun, membuka rekening untuk itu, dan kawan-kawan sudah mulai mengirimkan donasinya dengan kemampuan yang berbeda-beda. Ini untuk anggota kita saja yang tergabung dalam pesantren alumni Gontor," kata Zulkifli kepada Republika beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan sejak dibuka banyak pesantren alumni Gontor dari berbagai daerah langsung memberikan bantuan dari dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Zulkifli mengatakan penggalangan dana akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga kondisi asrama putra Pesantren Gontor 8 di Gampong dapat diperbaiki seperti semula.

"Mungkin nanti bantuannya berupa dana saja agar lebih gampang untuk kebutuhan di sana," kata Zulkifli. 

Diketahui kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Gontor 8 di Gampong Meunasah Baro, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Aceh, pada Rabu (23/8/2023) dini hari. Api membakar gedung Aligarh yang merupakan gedung asrama putra Ponpes Gontor 8. 

Keterangan wakil pengasuh

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Gontor 8, Husni Kamil, mengatakan kebakaran berawal setelah terjadi pemadaman listrik pada pukul 02.50 WIB. Tak berselang lama, api berkobar dan melalap gedung asrama putra.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 


"Sempat mati lampu di asrama itu, setelah itu terjadi ledakan mengeluarkan api, karena bangunan dari kayu dan sudah agak lama,  plafonnya juga dari triplek, dan di sini juga musim kemarau, akhirnya cepat menyambar, dalam 2 jam sudah habis," kata Husni Kamil kepada Republika.

Husni mengatakan pada saat kejadian pengurus dan petugas piket malam pesantren segera mengevakuasi para santri yang menempati asrama Aligarh. Seluruh santri yang berjumlah sebanyak 100 santri dapat dievaluasi ke gedung lain dalam keadaan selamat. Namun demikian menurutnya banyak barang-barang santri termasuk lemari, pakaian hingga buku-buku yang terbakar. 

Husni mengatakan petugas pemadam kebakaran pun datang dengan 8 unit mobil pemadam kebakaran. Api baru berhasil padam sekitar pukul 03.30 WIB. 

 

"Alhamdulillah kita ada beberapa gedung lainnya yang memang kita persipkan untuk santri selanjutnya. Jadi gedung itu yang dipakai sekarang. Jadi tidak masalah. Dan lemari santri pun kita sudah ganti," katanya.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler