Menlu Retno Tekankan Empat Ruh Besar Keketuaan Indonesia dalam ASEAN

Salah satunya adalah menjadikan ASEAN lebih tangguh menghadapi tantangan zaman.

AP Photo/Achmad Ibrahim
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan empat ruh besar keketuaan Indonesia dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, di antaranya dengan meletakkan visi jangka panjang ASEAN dan mewujudkan perdamaian di Indo-Pasifik.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Retno menyebut ruh pertama keketuaan Indonesia adalah meletakkan visi jangka panjang ASEAN. Visi jangka panjang ini menjadi sangat penting karena akan menjadi pedoman bagi ASEAN untuk berjalan ke depan.

“Fondasinya akan mulai dibangun dalam keketuaan Indonesia di ASEAN,” ujarnya dalam transkrip resmi Kementerian Luar Negeri yang diterima pada Senin (28/8/2023).

Retno mengindikasikan KTT ke-43 ASEAN, yang akan berlangsung pada 5-7 September di Jakarta, akan menghasilkan concord (persetujuan) baru ASEAN. Indonesia selalu menghasilkan concord pada setiap keketuannya di ASEAN.

Ruh kedua adalah menjadikan ASEAN lebih tangguh menghadapi tantangan zaman, sesuai dengan tema keketuaan tahun ini, yakni ASEAN Matters yang berarti ASEAN penting.

Retno menyebut ada beberapa dokumen yang ditargetkan menjadi hasil KTT ke-43 ASEAN, yaitu terkait proses pengambilan keputusan, terutama pada saat ASEAN menghadapi suatu krisis dan penguatan kelembagaan ASEAN yang berbasis di Jakarta.

Ruh ketiga keketuaan Indonesia adalah menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan. Terkait hal itu, ada beberapa isu yang akan dibahas, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, stabilitas keuangan, dan akses pasar yang terbuka dan adil.

Retno mengatakan, KTT ke-43 ASEAN akan menyepakati berbagai kerja sama yang berkaitan dengan isu-isu tersebut dengan negara-negara mitra. “Dan semuanya berusaha diterjemahkan dalam kerja sama yang sifatnya konkret,” katanya.

Adapun ruh keempat adalah mempertahankan sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, yang kini menjadi panggung persaingan dua kekuatan dunia, yakni China dan Amerika Serikat.

Retno menjelaskan, Indonesia akan mendorong kerja sama konkret di bidang ekonomi karena dia yakin kerja sama yang inklusif dapat meredakan ketegangan yang terjadi di Indo-Pasifik.

Dia mengatakan semua dokumen yang diharapkan disahkan dalam KTT masih terus dibahas. Para diplomat ASEAN dan mitranya masih terus melakukan negosiasi untuk merampungkan dokumen yang akan menjadi hasil KTT bulan depan.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler