Soal Anaknya Cium Pemain Timnas Putri, Ibu Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol Mogok Makan

Ibu Luis Rubiales mengunci diri di dalam gereja.

EPA-EFE/SPANISH SOCCER FEDERATION
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu dari ketua Federasi sepak bola Spanyol Luis Rubiales mengunci diri di dalam gereja dan melakukan mogok makan untuk mendukung putranya. Angeles Bejar menuntut diakhirinya tindakan represif yang tidak manusiawi terhadap putranya setelah dia mencium bibir pemain Spanyol Jenni Hermoso seusai kemenangan mereka di Piala Dunia Wanita.

Baca Juga


Rubiales menolak mundur sebagai presiden federasi sepak bola Spanyol namun untuk sementara diskors oleh badan sepak bola dunia FIFA. Bejar, mantan penata rambut, mengunci diri di Gereja Divina Pastora di Motril, sebelah timur Malaga di Spanyol selatan, dan memulai mogok makan tanpa batas waktu, siang dan malam sampai keadilan ditegakkan.

Bejar menuntut Hermoso mengatakan yang sebenarnya setelah pemain tersebut bersikeras bahwa ciuman itu tidak atas dasar suka sama suka, berbeda dengan pengakuan Rubiales. Seperti dilansir Marca, dia bertanya "Mengapa mereka begitu kejam padanya? Apa yang ada di balik cerita ini?" Menurutnya, anaknya tidak mampu menyakiti siapa pun.

Rubiales dibesarkan di Motril, di wilayah Andalucia, dan berkunjung ke sana untuk liburan selama akhir pekan. Suami Angeles adalah mantan wali kota resor tersebut. Hal ini terjadi ketika federasi sepak bola Spanyol mengadakan pertemuan mendesak lainnya mengenai masa depan Rubiales di jabatannya.

Sepupu Luis Rubiales, Vanesa Ruiz Bejar, berbicara atas nama keluarganya. "Pernyataan yang akan saya sampaikan sangatlah sulit. Nama saya Vanesa Ruiz Bejar dan saya sepupu Luis Rubiales. Ada kampanye pelecehan yang terjadi yang sangat tidak adil. Ibu 'Luis' yang merupakan orang yang sangat religius telah mencari perlindungan kepada Tuhan dan memulai mogok makan," kata Vanesa.

Vanrsa mengatakan ibu Rubiales tidak ingin keluar dari gereja. "Kami semua sangat menderita karena apa yang terjadi pada Luis yang tampaknya tidak adil bagi kami. Dia sudah dihukum tanpa diadili. Itu tidak normal. Kami tidak akan dibiarkan sendirian. Fakta membuktikannya, ada video, ada rekaman audio," ujarnya menambahkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler