KCIC Pastikan Pembangunan Prasarana Kereta Cepat Sesuai Standar

Prasarana kereta cepat dirancang untuk masa pakai hingga 100 tahun.

AP Photo/Dita Alangkara
A worker walks past the logo of PT Kereta Cepat Indonesia-China (PT KCIC), a joint venture between an Indonesian consortium of four state-owned companies and China Railway International Co. Ltd, at the construction site of Halim Station ahead of an operational test run of the Jakarta-Bandung high-speed train in September, in Jakarta, Indonesia, Saturday, Aug. 12, 2023. The first high-speed rail service in Southeast Asia, which is part of China
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan pembangunan prasarana kereta api cepat dilakukan dengan aman dan sesuai standar yang ditetapkan. Prasarana kereta cepat dirancang untuk masa pakai hingga 100 tahun.

Baca Juga


GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pembangunan telah melalui uji pengecekan, pengawasan spesifikasi, dan standar bangunan yang ketat. Pengecekan dilakukan oleh berbagai pihak.

“Masa konstruksi setiap pembangunan prasarana dilakukan dengan penuh ketelitian dan pengawasan berlapis agar prasarana kereta cepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan aman digunakan," ujar dia melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (29/8/2023).

Ia menuturkan, KCIC pun bekerja sama dengan Komisi Keselamatan Jalan Terowongan dan Jembatan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pengujian rancang bangunan. Serta keamanan dan kelayakan jembatan maupun terowongan kereta cepat.

Eva melanjutkan, KCIC melibatkan Kementerian Perhubungan untuk penerbitan izin operasi prasarana kereta cepat. Pelibatan tersebut menjadi salah satu bagian untuk memastikan seluruh prasarana dalam kondisi aman dan laik.

"Jadi, untuk kualitas prasarana kereta cepat ini kami tidak main-main. Pengawasan dan pengujian berlapis ini menjadi komitmen kami menghadirkan layanan kereta cepat yang aman dan nyaman. Kami selalu berupaya untuk memastikan agar semuanya memiliki kualitas terbaik untuk masyarakat," kata dia.

Eva menambahkan, setiap prasarana yang diselesaikan pihak kontraktor melewati proses pengujian dan pengecekan yang ketat. Saat pembangunan sudah selesai, dilakukan proses verifikasi dokumen hingga pengecekan hasil fisik dan pekerjaan di lapangan oleh tim internal dan konsultan independen.

“Kami mengedepankan good corporate governance. Jadi, pekerjaan dari kontraktor baru bisa dilakukan serah terima dan dilakukan pembayarannya jika segala sesuatunya telah sesuai," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler