Program TJSL Pertamina Jateng-DIY Boyong Empat Penghargaan di Vietnam
Ajang ini diikuti oleh sejumlah perusahaan besar di dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kendati wilayah kerja dan operasionalnya berada Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mampu menyabet penghargaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) skala internasional.
Empat program TJSL yang digulirkan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah meraih penghargaan internasional dalam ajang Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023 yang diserahkan kota Da Nang, Vietnam, Selasa (29/8) malam.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, keempat program TJSL ini adalah program Pertamina Sahabat Nelayan di Kota Semarang dari Integrated Terminal Semarang dengan predikat Gold.
Berikutnya program Pertaharjo Berdaya Bersama di Kota Semarang dari Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU Achmad Yani) dengan predikat Gold, program Difablepreneur di Boyolali dari Fuel Terminal Boyolali dengan predikat Silver, serta program Inovasi Olahan Tempe Tradisional di Kabupaten Bantul dari Fuel Terminal Rewulu dengan predikat Bronze.
"Kami sangat mensyukuri, karena prestasi ini tidak hanya membanggakan bagi Pertamina tetapi juga Indonesia atas pengakuan di level internasional,” ungkap dia.
Brasto menjelaskan Annual Global CSR & ESG Summit and Awards diselenggarakan setiap tahunnya di mana tahun ini merupakan kali ke-15. Ajang ini diikuti oleh sejumlah perusahaan besar di dunia.
Khususnya dalam menjalankan program TJSL atau CSR kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. "Alhamdulillah, Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu di antara sejumlah perusahaan yang layak diapresiasi dalam ajang ini,” tegasnya.
Perwakilan Integrated Terminal Manager Semarang PT Pertamina Patra Niaga, Muhammad Riyan Muzaqi menambahkan, prestasi program Pertamina Sahabat Nelayan dalam ajang tersebut bukan hanya disematkan kepada Pertamina, tapi juga kepada masyarakat (kelompok nelayan) sasaran program.
Melalui program ini pula, nelayan binaan telah menunjukkan peningkatan taraf ekonominya dengan mengembangkan sejumlah fasilitas serta keterampilan perbengkelan khusus nelayan.
"Bahkan juga telah mengaplikasikan inovasi alat penangkap ikan serta konversi bahan bakar perahu dari solar ke elpiji yang lebih efisien dan lebih ramah bagi lingkungan,” jelas Muzaqi, yang juga turut menerima penghargaan di Vietnam.
Brasto kembali menjelaskan, tiga program TJSL lainnya juga memiliki keunggulan tersendiri. Di antaranya Program Pertaharjo Berdaya Bersama yang berhasil membangkitkan ekonomi kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui fasilitas Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Sementara program Difablepreneur yang memberdayakan kelompok rentan disabilitas hingga memiliki keterampilan batik dan jahit untuk menghidupi kebutuhan ekonomi pribadi dan keluarganya.
Adapun program Inovasi Olahan Tempe Tradisional yang meningkatkan kapasitas petani tempe di perdesaan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan hingga pemenuhan kebutuhan pangan lokal.
Maka penghargaan yang diterima Pertamina dalam ajang Annual Global CSR & ESG Summit and Awards 2023 ini merupakan salah satu wujud pengakuan dunia terhadap implementasi aspek Environment, Social, Governance (ESG) yang dijalankan Pertamina dalam setiap proses bisnisnya.
"Selain itu program-program TJSL yang dijalankan juga turut kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs)," ungkapnya.