Menkes Minta Jokowi Tiru China Atasi Polusi Udara

China memasang 1.000 alat monitor kualitas udara yang memantau kualitas udara.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). Menkes mengatakan Indonesia harus meniru China dalam mengatasi polusi.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan polusi udara. Salah satu yang disampaikannya adalah cara China dalam mengatasi masalah tersebut dan menurutnya dapat diterapkan di Indonesia.

Baca Juga


Jika negara-negara lain mengatasi masalah polusi udara dalam waktu 25 tahun, China justru dapat mengatasinya dalam enam hingga tujuh tahun. Menurutnya, cara dari negara tirai bambu itu dapat ditiru oleh Indonesia.

"Ini detail yang sudah dilakukan di China ya, ini sudah kita kirim juga ke Kantor Presiden agar kita bisa tiru saja lah," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (30/8/2023).

Salah satu cara China dalam mengatasi persoalan polusi udara adalah dengan melakukan tes dan pengawasan atau surveillance. Hal yang sama saat negara tersebut menghadapi pandemi Covid-19.

China diketahui memasang sekira 1.000 alat monitor kualitas udara yang bertugas memantau titik-titik polusi. Jika polusi terdeteksi, mereka akan mengirimkan tim untuk menganalisis sumber polutan di titik tersebut.

"Kalau dipantau ternyata (kualitas udara) jelek, dia kirim mobil-mobilnya ini mungkin bisa ngecek sumbernya dari mana. Apakah ini sumbernya misalnya 'Oh Bekasi jelek, kirim mobil'. Apakah sebenarnya PLTU, oh bukan, ternyata dari pembakaran sampah Bantar Gebang," ujar Budi.

Di samping itu, ia menggunakan lima strategi yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah polusi. Lima strategi tersebut adalah pengendalian emisi industri, pengendalian emisi kendaraan bermotor, pengendalian debu, pemantauan kualitas udara, dan penurunan risiko serta dampak kesehatan.

Namun, ia menekankan tidak semua strategi tersebut dapat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karena, diperlukan juga keterlibatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Saya sampaikan ke Bapak Presiden, Kementerian Kesehatan (strategi ke) 1, 2, 3 bukan bidangnya kita, 4 juga sebenarnya bukan bidangnya kita banget. Tapi suka dibilang ini Puskesmas, ada sanitarian kit buat periksa udara, ya sudah, jadi kita ambilnya 4 dan 5 itu ada tupoksinya ke Kementerian Kesehatan," ujar Budi.

Nawir Arsyad Akbar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler