Pengabdian Dosen UIN Jakarta di Pesantren Al-Furqon Citorek
UIN Jakarta mengarahkan mahasiswanya untuk berempati terhadap lingkungan sekitar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pengabdian Masyarakat Oleh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berlangsung di Pondok Pesantren Al Furqon Kp. Lebak Situ, Desa Citorek Timur, Lebak Banten (26/8).
Pengabdian kepada masyarakat di Pondok Al Furqon berlangsung di Aula pondok dan dihadiri oleh pimpinan pondok K.H. Jurjani, S.S., M.A. serta para Dosen yang melaksanakan pengabdian yaitu oleh Dr. Deden Mauli Darajat, Dr. Dedi Fahrudin, dan Rasid, M.A,.M.Ud.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh pimpinan pondok pesantren Al Furqon dan semarak semangat dari santri santriwati Pondok Al Furqon.
Acara pertama adalah sharing sesion yang disampaikan oleh Deden tentang motivasi dalam belajar. Hal yang paling ditekankan adalah tentang menulis dan membaca kepada santri santriwati. Materi utama yang disampaikan yaitu Jurnalistik. Jurnalistik memiliki tiga hal yaitu mencari, mengolah dan menyebarkan berita. Berita mengandung dua hal yaitu peristiwa dan ada jalan cerita serta menerapkan unsur 5W+1H.
Kemudian menyambung dalam perspektif Islam dalam praktik jurnalistik. Pekerjaan jurnalistik Islam diterapkan sama saja ketika kita belajar mencari hadis dengan artian adalah mencari pada sumber yang faktual. Serta dalam Islam harus mencari kebenaran sehingga terhindar dari hoaks dan fitnah. Sama halnya dengan firman allah supaya menyebarkan informasi yang bijaksana, mengandung hikmah dan membantah dengan baik.
Al Hujurat ayat 6 adalah firman Allah oleh dikutip oleh Deden berkaitan dengan Hoaks atau berita palsu. Karena adanya hoaks akan bisa merusak berbagai keadaan dan situasi dari kejadian yang bak menjadi gaduh dan ricuh. Sehingga harus teliti dalam mencari berita yaitu cek keasliannya sehingga tidak ada hoaks yang tersebar dikalangan masyarakat.
Firman Allah yang lain juga Deden sampaikan dengan tuntutan umat untuk beriman, bertakwa dan berbicaralah dengan benar dan baik. Jika hal tersebut dilakukan maka akan mendapatkan kemenangan yang agung dan besar. Hal tersebut akan menjadi salah satu pegangan dalam Jurnalistik perspektif Islam.
Hal terakhir yang Deden sampaikan adalah berkaitan dengan laknatullah hoaks. Hal tersebut sesuai dengan hadis H.R. Muslim nomor 7 dengan tidak menyebarkan, mengkonsumsi sembarang informasi supaya tidak tersebar hoax. Lebih baik diam daripada menyebarkan informasi yang belum pasti.
Akhir materi Deden, menyampaikan bahwa Jurnalistik perspektif Islam juga harus sesuai dengan Sifat Muhammad yaitu sidiq, amanah, tabligh, Fathonah. Penulis atau jurnalis harus bisa cerdas, menyampaikan informasi bijaksana, dan menyebarkan informasi yang faktual dengan baik.
Sementara itu Dedi memberikan materi tentang pembuatan video untuk berdakwah. Di akhir pelatihan, Rasid memberi motivasi kepada para santri untuk giat belajar hingga perguruan tinggi.