Gara-Gara Salaman, Atlet Angkat Besi Iran Dilarang Berkompetisi Seumur Hidup

Atlet angkat besi Iran ini bersalaman dengan atlet Israel.

ANTARA
Angkat besi (ilustrasi). Seorang atlet angkat besi Iran, Mostafa Rajaei dilarang bertanding seumur hidup setelah bersalaman dengan atlet Israel.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang atlet angkat besi Iran, Mostafa Rajaei, dilarang bertanding seumur hidup setelah bersalaman dengan atlet Israel. Selain itu, Pemerintah Iran juga membubarkan komite olahraga atas insiden tersebut.

Baca Juga


Rajaei adalah seorang atlet angkat besi senior. Dia menempati juara kedua dalam Kejuaraan Angkat Besi Master Dunia 2023 di Polandia.

Dia berdiri di podium dengan membawa bendera Iran yang dililitkan ke tubuhnya. Sementara di sampingnya berdiri seorang atlet Israel, Maksim Svirsky yang menempati posisi ketiga.

Rajaei dan Svirsky berjabat tangan dan berfoto bersama. Hal ini menyebabkan Federasi Angkat Berat Iran melarang Rajaei bertanding seumur hidup karena melakukan pelanggaran yang tidak dapat dimaafkan.

“Posisi federasi sejalan dengan pendirian suci Republik Islam Iran. Rajaei telah dilarang memasuki semua fasilitas olahraga seumur hidup," ujar pernyataan Federasi Angkat Berat Iran, dilaporkan Aljazirah, Rabu (30/8/2023).

Hamid Salehinia, yang memimpin tim angkat besi, juga dicopot dari jabatannya. Federasi Angkat Besi Iran mengatakan, sebuah komite yang dibentuk untuk mewakili atlet angkat besi veteran juga telah dibubarkan.

“Selain meminta maaf kepada pemimpin revolusi, keluarga para martir dan seluruh rakyat Iran, saya berjanji kita tidak akan pernah menyaksikan kejadian seperti ini di keluarga angkat besi,” kata Ketua Federasi Angkat Besi Iran, Sajad Anoushiravani, dalam sebuah pernyataan.

Iran tak akui Israel sebagai negara ...

 

Lebih dari 1.000 atlet dari 47 negara berpartisipasi dalam kejuaraan angkat besi di Krakow. Iran tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara dan melarang keras kontak antara atlet Iran dan Israel.

Selama bertahun-tahun, para atlet Iran menolak menghadapi atlet Israel dalam kompetisi. Atlet Iran berkali-kali didiskualifikasi dari turnamen atau mengundurkan diri dari kompetisi karena alasan medis.

Iran menghadapi kritik karena tidak mengizinkan atletnya berkompetisi melawan atlet Israel. Badan pengatur Judo dunia pada 2021 memberlakukan skorsing empat tahun terhadap Iran karena masalah tersebut.

 

Sejumlah atlet Iran membelot karena tekanan dari pihak berwenang. Di antara para atlet yang membelot adalah Alireza Firouzja, seorang ahli catur yang meninggalkan Iran setelah federasi olahraga melarangnya bermain di kejuaraan dunia 2019 karena khawatir ia akan menghadapi lawan dari Israel. Firouzja kini bermain di bawah bendera Prancis. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler