Golkar Dinilai Siapkan 3 Skenario untuk Pilpres 2024
Golkar dinilai telah menyiapkan tiga skenario untuk Pilpres 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun tidak ada kader kuat untuk menjadi capres, partai sebesar Golkar dirasa bisa jadi kekuatan vital untuk pilpres. Pengamat politik Ari Nurcahyo merasa, Golkar sudah menyiapkan setidaknya tiga skenario.
Pertama, melalui Ridwan Kamil sebagai cawapres. Apalagi, elektabilitas Emil tidak cuma tertinggi dibandingkan semua kader-kader Golkar, tapi tertinggi dibandingkan sosok-sosok lain dalam bursa cawapres potensial.
Di sisi lain, posisi Golkar tentu tetap mendorong ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, sebagai capres atau cawapres. Belakangan, Partai Golkar turut mendorong nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Menurut Ari, walau sudah ada di poros Prabowo, Emil akan didorong untuk menjadi cawapres untuk Ganjar Pranowo. Sedangkan, Gibran akan disiapkan masuk dalam bursa cawapres untuk Prabowo jika gugatan di MK berhasil.
"Golkar mencoba membuka semua kemungkinan, Golkar terlihat paling lincah melakukan manuver politik, saya lihat ada tiga skenario Golkar," kata Ari, Kamis (31/8).
Ia merasa, skenario itu masih memungkinkan dibanding cawapres-cawapres lain seperti Sandiaga Uno yang posisinya cuma bisa menanti restu PDIP. Artinya, posisinya terkunci dan belum pasti jika proposalnya ditolak.
Meski begitu, Golkar memang sudah menutup pintu untuk masuk ke poros Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Apalagi, sudah ada AHY yang elektabilitasnya mengalami tren naik sejak Januari-Agustus.
Selain itu, Direktur Eksekutif Para Syndicate itu mengingatkan, masih ada sosok Mahfud MD yang belum dipinang partai manapun. Walaupun kecil dibandingkan sosok-sosok lain, tapi Mahfud punya opsi yang lebih luas.
Apalagi, ia menambahkan, Mahfud bisa dipilih Ganjar untuk menguatkan elektoral di Jawa Timur. Serta, bisa dipilih Prabowo karena sudah ada sejarah kerja sama dan keduanya selama ini tidak pernah menutup pintu.
"Posisi cawapres ini menjadi kartu hidup, bisa menentukan arah koalisi karena partai-partai itu berkepentingan menempatkan kadernya atau calon-calon yang diendorse masuk sebagai bursa cawapres," ujar Ari.