Demokrat Kabupaten Bogor dan Kota Depok Kompak Copot Baliho Bergambar Anies
Tindakan pencopotan baliho merupakan bentuk kekecewaan para kader Partai Demokrat.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor mencopot seluruh baliho dan foto bergambar Anies Rasyid Baswedan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan, seiring dengan dipilihnya Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita, mengatakan, pihaknya telah menerima arahan dan instruksi dari DPP Demokrat bahwa terjadi pengkhinatan proses politik di Indonesia terkait penentuan cawapres. Karena itu, pihaknya menginstruksikan kader mencopot seluruh baliho dan banner yang memajang foto Anies.
"Karena itu, saya sebagai ketua DPC Kabupaten Bogor menginstruksikan kepada seluruh struktural partai, bacaleg, pengurus PAC, Ranting dan relawan untuk mencopot seluruh foto Anies di tempat tempat publikasi yang selama ini kita lakukan,” kata Dede di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Dalam video yang diterima Republika.co.id, pencopotan foto dan baliho bergambar Anies Baswedan mulai dilakukan sejak Kamis (31/8/2023) malam WIB. Dede menegaskan, Demokrat Kabupaten Bogor menolak terjadinya pengkhianatan. Khususnya dalam politik, perubahan dan perbaikan yang selama ini dilakukan dengan baik dan benar sesuai aturan main yang benar.
"Maka dari itu, dengan ini kami nyatakan tidak ada pengkhianatan, politik dilakukan secara santun baik dan benar. Oleh karena itu, kami DPC Demokrat Kabupaten Bogor beserta seluruh struktural dan relawan menolak Aneis Rasyid Baswedan sebagai orang atau tokoh pengkhianat politik mulai detik ini," uja Dede.
Sementara itu, kader Demokrat Kota Depok mulai mencopot atribut kampanye berupa baliho atau spanduk dari berbagai caleg Demokrat yang menampilkan gambar Anies Baswedan di berbagai titik di daerah tersebut. Tindakan itu dilakukan untuk menunjukkan kekecewaan kader kepada capres yang didukung Koalisi Perubahan itu.
"Kita sudah instruksikan, kita ada grup bacaleg Kota Depok. Saya langsung yang menginstruksikan tadi pagi bahwa seluruh atribut yang ada gambar Anies-nya harus dicabut," jelas Ketua DPC Demokrat Kota Depok Edi Sitorus usai mencopot beberapa baliho bergambar Anies di berbagai penjuru Kota Depok, Jumat.
Tidak hanya baliho, Edi juga meminta untuk menghapus gambar-gambar Anies di media sosial para kader. "Termasuk yang di media sosial di Instagram dan lain sebagainya yang ada di WA (Whatsapp) semua harus dihapus, nggak boleh lagi ada gambar yang ada Anies-nya," katanya.
Edi mengatakan belum tahu pasti jumlah baliho atau spanduk bergambar Anies yang akan dicopot. Tetapi, ia memastikan semuanya akan dicopot. Upaya pencopotan atribut kampanye bergambar Anies tersebut saat ini terus dilakukan.
Dia juga menjelaskan, tindakan tersebut merupakan bentuk kekecewaan para kader Partai Demokrat yang selama ini mensosialisasikan Anies ke masyarakat. Mereka merasa partainya dikhianati karena tidak dilibatkan dalam pembahasan koalisi baru antara Nasdem dan PKB.
"Ini memang kekecewaan seluruh kader Partai Demokrat, mungkin se-Indonesia khususnya juga di Depok. Hari ini, kita jelas mengikuti satu proses koalisi yang dilakukan oleh tiga partai, Nasdem, Demokrat dan PKS. Kita juga sering mengikuti acara-acara di mana ada Anies, ada Mas AHY kita selalu hadir baik di Bandung Jakarta dan lain sebagainya," ucap Edi.
Koalisi baru Nasdem dan PKB...
"Persoalan hari ini, kita dapat informasi dari DPP semacam satu rilis bahwa memang ternyata ada koalisi baru antara Nasdem dan PKB di mana Anies sebagai presidennya kemudian Cak Imin sebagai wakil presidennya tapi tanpa ada komunikasi yang baik antara mereka kepada Demokrat dan PKS," kata Edi menambahkan.
Sebelumnya, Sekjen DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya mengumumkan Anies yang mulanya diusung Nasdem, Demokrat, dan PKS, menyetujui secara sepihak kerja sama politik NasDem dan PKB. Anies juga diyakini oleh Demokrat menyetujui sepihak penetapan Cak Imin sebagai bacawapres sesuai arahan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers di Jakarta, Kamis malam WIB.