Airlangga Beberkan Empat Dokumen yang Dibahas dalam KTT ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN akan berlangsung pada 5-7 September.

(ANTARA/Bayu Saputra)
Menko Airlangga dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn saat menjawab pertanyaan awak media dalam konferensi pers  Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) di Jakarta, Ahad (3/9/2023)
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membeberkan bahwa para menteri sepakat untuk menyodorkan empat dokumen inisiatif Indonesia untuk dibahas lebih lanjut oleh Kepala Negara pada KTT Ke-43 ASEAN.

Baca Juga


“Para Menteri sepakat untuk mendukung empat dokumen inisiatif Indonesia untuk diadopsi oleh para Kepala Negara di KTT ke-43,” kata Menko Airlangga dalam Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) di Jakarta, Ahad (3/9/2023).

Empat dokumen tersebut adalah pertama, Leader's Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to CrisisKedua, Leader’s Statement to Develop the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Ketiga, ASEAN Leader’s Declaration on ASEAN as Epicentrum of Growth ASEAN Leader’s dan keempat, ASEAN Blue Economy Framework.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa dalam pertemuan antar Menteri tersebut, isu keberlanjutan juga menjadi perhatian bersama di ASEAN. Terdapat beberapa isu penting seperti Strategi Netralitas Karbon di ASEAN yang telah disepakati dan untuk itu di masing-masing negara perlu mengawal implememtasinya.

Pengembangan ekosistem kendaraan listrik juga menjadi isu yang diusulkan Indonesia dan mendapat sambutan yang baik dari semua negara anggota ASEAN.

"Tadi kita sepakat bahwa ASEAN harus segera merumuskan strategi bersama untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik kawasan supaya tidak kehilangan momentum," ujar Menko Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengapresiasi peran Keketuaan Indonesia yang telah berupaya untuk memastikan bahwa ASEAN mampu menjadi episentrum pertumbuhan di kawasan.

"Hal ini berarti bagi masyarakat, khususnya kita harus menjadi parameter utama pertumbuhan ekonomi untuk menarik para investor," kata Kao Kim Hourn.

Adapun Pertemuan Ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AECC) menjadi persiapan sebelum gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN yang akan berlangsung pada 5-7 September 2023.

Dalam keketuaannya, Indonesia mengangkat tema "ASEAN Matters Epicentrum of Growth". Visi Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 mengarah kepada kemampuan pembangunan ASEAN berketahanan, adaptif, dan inklusif, serta berperan sentral dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Dengan mengusung slogan ASEAN Matters, Indonesia berupaya untuk menjadikan ASEAN relevan dan penting bagi masyarakat ASEAN dan kawasan sekitar. Sementara Epicentrum of Growth yakni keinginan Indonesia mengapitalisasi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler