Aplikasi PTOS-M, Upaya Pelindo Multi Terminal Minimalisasi Pungli di Pelabuhan
Penerapan aplikasi PTOS-M bagian dari pilar teknologi dalam transformasi kepelabuhan.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), sebagai Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk menghadirkan operasional kepelabuhanan yang bersih dari pungutan liar (pungli) sebagai upaya untuk mencegah terjadinya korupsi. Lewat aplikasi Pelindo Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M) sebagai standardisasi pelayanan di seluruh wilayah kerja pascamerger Pelindo, diharapkan bisa mempersingkat waktu port stay, cargo stay, dan tentu saja meminimalisasi terjadinya pungli di Pelabuhan.
Untuk itu SPMT mendorong implementasi PTOS-M di seluruh pelabuhan yang dikelolanya di Indonesia, salah satunya kegiatan Go-live sistem PTOS-M di Pelabuhan Makassar dan Balikpapan sepanjang Agustus 2023 ini.
Tahapan penerapan sistem aplikasi PTOS-M ini merupakan bagian dari pilar teknologi dalam transformasi kepelabuhan yang mencakup enam pilar yakni, Proses Bisnis, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, hingga Health Safety Security and Environment (HSSE). Dengan terpenuhinya enam pilar transformasi, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mengimplementasikan keseluruhan pilar-pilar tersebut.
Go-live sistem PTOS-M merupakan upaya standardisasi operasional SPMT melalui digitalisasi pelabuhan guna memacu kinerja dan menyajikan layanan terbaik kepada pengguna jasa. Salah satunya dengan memperpendek waktu sandar kapal.
Sekretaris Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami menuturkan, sistem PTOS-M yang menjadi bagian dari standarisasi operasional SPMT dalam meningkatkan kualitas layanan bagi para pengguna jasa ini mulai dioperasikan di Pelabuhan Balikpapan pada 30 Agustus 2023 pukul 22.00 WITA, melalui pelayanan perdana kapal MV Cosmik Oak dengan muatan spare part alat berat pertambangan sebanyak 1.300 ton per meter kubik.
Sebelumnya, di Pelabuhan Makassar PTOS-M juga mulai dioperasikan pada 23 Agustus 2023 pukul 08.00 WITA, bertepatan dengan pelayanan perdana kapal KM Permata Timur dengan komoditas semen in-bag sejumlah 1.600 ton dan KM Asia Pratama Petikemas Tol Laut sejumlah 58 boks petikemas.
"Dengan port stay yang singkat, maka biaya-biaya yang dikeluarkan pengguna jasa SPMT bisa diminimalkan, dan hal ini memberikan pengguna jasa. Selain itu aplikasi PTOS-M bisa mengukur kecepatan bongkar muat secara akurat, dan bisa mengetahui gangguan di setiap bagian operasional, maka perbaikan pun jadi cepat dilaksanakan," terang Fiona.
Pengelolaan PTOS-M di Makassar dan Balikpapan ini juga optimis dapat menurunkan angka port stay, hal ini dapat dilihat dari implementasi PTOS-M yang sebelumnya berhasil menurunkan angka port stay di Branch SPMT Jamrud.
Setidaknya tercatat, pada Januari 2023, kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase 1.789 ton mencatat angka port stay 2,2 hari, sementara setelah transformasi pada bulan Mei 2023 kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase yang lebih besar yaitu 1.898 ton, angka Port Stay mampu diminimalisir menjadi 1,13 hari. Serta mengalami peningkatan produktivitas bongkar per hari yaitu pada Januari 2023 mencapai 596 T/S/D meningkat hingga 182 persen menjadi 1682 T/S/D setelah transformasi pada bulan Mei 2023.
Secara teknis, cara kerja sistem aplikasi PTOS-M berkonsep pengajuan customer pada portal website. Sehingga pengguna jasa tidak perlu ke kantor Pelindo lagi. Semuanya digital.
Ada bagian control room yang mengawasi, memonitor operasi jangan sampai terjadi deviasi, sehingga diharapkan port stay terkontrol dan cargo stay lebih pendek, biaya juga lebih rendah dalam menggunakan jasa. "Penerapan PTOS-M ini juga menjadi wujud komitmen SPMT untuk menghadirkan budaya pelabuhan yang bersih dan antikorupsi sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG)," ujar Fiona.
Sebagai penguat dalam upaya SPMT memberantas korupsi dan pungli, SPMT mendorong seluruh pekerja untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan, terus berinovasi serta meningkatkan budaya sadar K3, lingkungan dan antipenyuapan.
Peningkatan layanan operasional ini juga sebelumnya ditandai dengan angka kinerja operasional PT Pelindo Multi Terminal yang tumbuh positif sepanjang Semester 1 tahun 2023.
“Hingga Juni tahun 2023 ini, kinerja Pelindo Multi Terminal mengalami tren positif dengan tumbuhnya angka bongkar muat di pelabuhan yang kami kelola. Dengan transformasi dan peningkatan pelayanan yang secara kontinu terus berlangsung, kami berharap tren positif kinerja Pelindo Multi Terminal akan terus berlanjut dan dapat target perusahaan yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2023 dapat terpenuhi,” tutur Fiona.
Sebelum transformasi di Branch Makassar dan Balikpapan, juga telah dilakukan transformasi di Branch Jamrud Nilam Mirah, Branch Bagendang, dan Branch Tanjung Wangi. Selanjutnya, SPMT juga melakukan transformasi operasional di terminal-terminal lain yang dikelolanya di seluruh Indonesia.
"Hal ini agar tercipta standarisasi layanan operasional multipurpose untuk mendukung kinerja Pelindo Multi Terminal untuk konektivitas Indonesia sesuai dengan visi SPMT yaitu Indonesia’s Connectivity Champion yang bebas korupsi," kata Fiona.