Polres Sukabumi Kota Bantah Isu Pemuda Tergeletak di Jalan Korban Geng Motor

Sempat muncul isu di media sosial tiga pemuda tergeletak di jalan korban pembacokan.

Republika/Riga Nurul Iman
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo (tengah).
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, membantah isu tiga pemuda tergeletak di jalan merupakan korban pembacokan geng motor. Sebelumnya muncul sejumlah foto di grup media sosial Facebook yang memperlihatkan tiga pemuda tergeletak di pinggir jalan, yang diisukan korban pembacokan.

Baca Juga


“Kami pastikan informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa tiga pemuda yang tergeletak di pinggir jalan korban pembacokan geng motor adalah hoaks,” kata Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo, Ahad (3/9/2023).

Kepala Seksi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih menjelaskan, foto yang diunggah di medsos Facebook itu menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas, yang terjadi di kawasan Jalan Selabintana, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, pada Ahad.

Dilaporkan pengendara motor berinisial IM (17 tahun), yang memboncengkan F dan AFR, menabrak trotoar di depan salah satu kafe di kawasan Jalan Selabintana. Diduga pengendara motor yang melaju dengan kecepatan tinggi itu hilang kendali, lalu oleng dan menabrak trotoar.

Berdasarkan informasi dari Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi Kota dan Polsek Cikole, ketiga korban ditemukan tergeletak di bahu jalan. Korban IM dan F dikabarkan mengalami luka berat. Sementara korban AFR dikabarkan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ketiga korban dievakuasi ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Merespons isu di media sosial terkait kejadian itu, Astuti mengimbau warganet lebih bijak dan tidak mudah percaya dengan kabar yang belum jelas kebenarannya, apalagi langsung menyebarkannya. Polres Sukabumi Kota memastikan ketiga pemuda itu korban kecelakaan lalu lintas, bukan korban pembacokan geng motor.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk bijak saat menggunakan media sosial. Apabila menemukan suatu informasi, harus periksa terlebih dahulu kebenarannya atau bisa mengonfirmasi kepada yang kompeten atau sesuai bidangnya,” kata Astuti.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler