Scholz: Jerman Harus Bersatu Menghadapi Krisis Ekonomi

Jerman akan mempercepat digitalisasi perekonomian.

EPA-EFE/CLEMENS BILAN
Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengajak koalisi partai berkuasa dan oposisi bekerja sama mengatasi "jamur birokrasi, keengganan mengambil risiko, dan keputusasaan" yang telah membebani perekonomian terbesar di Eropa itu dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga


Ia mengatakan hal ini untuk menghalau “mereka yang ingin mengambil keuntungan politik dari skenario penurunan dan kepanikan.” Hal ini disampaikan saat meningkatnya dukungan pada kelompok sayap kanan Jerman.

“Warga sudah muak dengan situasi ini, dan saya juga,” kata Scholz dalam pidatonya di parlemen Bundestag selama sesi mengenai anggaran 2024, sambil mengenakan penutup mata setelah kecelakaan saat jogging, Rabu (6/9/2023).

Kanselir mengumumkan “pakta Jerman” baru yang berisi serangkaian langkah untuk merampingkan birokrasi negara yang terkenal lamban dan mempercepat digitalisasi perekonomian.

Peningkatan dukungan terhadap kelompok sayap kanan di Jerman tren yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Dukungan terhadap Alternatif untuk Jerman (AfD), partai sayap kanan paling sukses di negara itu sejak Perang Dunia II, tumbuh stabil.

Data Poll of Polls dari POLITICO terlihat dukungan tajam terhadap AfD. Dari 16 persen pada bulan Mei lalu menjadi 21 persen pada bulan September.

Terdapat sejumlah faktor yang berkontribusi pada kebangkitan sayap kanan di Jerman. Salah satunya adalah sejarah imigrasi negara itu.

Jerman menjadi tujuan utama bagi para imigran selama beberapa dekade, dan masuknya pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Faktor lain adalah situasi ekonomi di Jerman.

Saat ini negara itu sedang mengalami resesi, dan banyak orang Jerman merasakan dampaknya. Hal ini telah menyebabkan beberapa orang mencari kambing hitam, dan sayap kanan telah dengan cepat mengeksploitasi ketakutan ini.

Kebangkitan sayap kanan juga telah dipicu polarisasi politik Jerman yang semakin meningkat. Dua partai utama negara itu, Uni Demokrat Kristen (CDU) dan Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD), telah kehilangan dukungan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini telah menciptakan kekosongan yang dapat diisi sayap kanan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler