Nigeria Dapat 95 Ribu Kuota Jamaah untuk Musim Haji 2024
Ibadah haji 2024 akan berbeda dari sebelumnya karena dimensi baru yang diperkenalkan.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi mengumumkan persiapan haji 2024 dengan alokasi kuota jamaah. Nigeria telah mendapatkan 95 ribu kuota jamaah. Nigeria diberikan kuota dalam jumlah besar karena kemampuannya untuk menghabiskan alokasi yang sama yang dikeluarkan pada tahun 2023.
Ketua Komisi Haji Nasional (NAHCON) Alh. Zikrullah Hassan mengumumkan alokasi kuota jamaah haji tahun 2024 saat melakukan pertemuan dengan kepala badan jamaah haji negara dan pimpinan operator tur di Abuja, sebagaimana dilansir the Guardian, Rabu (6/9/2023).
Dengan keluarnya alokasi nasional, Alh. Hassan mengisyaratkan bahwa komisi haji kemudian menyetujui alokasi 71 ribu kuota jamaah ke 36 negara bagian. Adapun rinciannya yaitu Kaduna 6.004; Kano 5.934; Sokoto 4.996; Kebbi 4.752; Katsina 4.513 dan FCT 4.368.
Di Barat Daya, Lagos mendapat bagian terbesar sebesar 3.517; Osun 1.764; Oyo 1.386; Ogun 1.191; Ondo 491 dan Ekiti memiliki alokasi daftar 246. Demikian pula Edo memiliki 412; Lintas Sungai 67; Saya 199; Delta 64; Bayelsa 58; Anambra 15 sedangkan Enugu mendapat 14 slot jamaah. Abia dan Akwa-Ibo tidak mendapat alokasi.
Hasan mengungkapkan, calon jamaah haji harus memperkirakan tingginya biaya haji 2024 yang wajar mengingat sifat nilai tukar mata uang asing yang berfluktuasi terhadap mata uang lokal.
Hassan mencatat, meskipun penyelenggaraan ibadah haji akan ditentukan oleh nilai tukar dolar, biaya pameran udara dan layanan di Arab Saudi juga akan memainkan faktor utama dalam keseluruhan biaya haji 2024.
Dia juga menyampaikan, otoritas Saudi telah mengumumkan bahwa penerbitan visa bagi calon jamaah haji akan ditutup 40 hari sebelum tanggal Arafah. Dia juga mengingatkan pengelola haji bahwa era keterlambatan masuk dan konsesi kepada VIP telah berakhir.
Ibadah haji 2024 akan berbeda dari sebelumnya karena dimensi baru yang diperkenalkan. "Untuk ibadah haji tahun depan, penerbitan visa akan ditutup 40 hari sebelum Arafah. Berbeda dengan tradisi kami di mana kami akan mengeluarkan visa untuk VIP beberapa hari ke Arafah," tuturnya.
Dengan alokasi kuota jamaah ke negara bagian, maka persiapan telah dimulai. "Karena itu, kami masih mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi selama haji terakhir di bidang terbatasnya ruang dan kekurangan makanan di Muna, kami telah menulis pengaduan resmi yang meminta pengembalian dana dan permintaan maaf," tuturnya.